Sabtu 20 Nov 2010 09:46 WIB

Dolar Melemah, Harga Minyak Mentah Naik

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Harga minyak dunia di pasar London naik pada Jumat, karena dolar melemah dan Irlandia yang terlilit utang sedikit mendekati ke bailout (talangan) finansial, sementara pedagang mengabaikan langkah terbaru China untuk mengendalikan inflasi.

Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman Desember, bertambah 19 sen menjadi 82,04 dolar per barel.

Minyak mentah Brent North Sea untuk Januari naik 43 sen menjadi 85.48 dolar per barel dalam perdagangan London.

"Harga minyak mentah memperpanjang keuntungan, didukung oleh euro yang kuat karena kekhawatiran tentang utang Irlandia berkurang setelah kepala bank sentral melaporkan bahwa ia memperkirakan Dublin untuk menerima puluhan miliar euro pinjaman dari Uni Eropa dan IMF," kata analis Sucden, Myrto Sokou.

Dia menambahkan: "Investor menunggu kesepakatan akhir tentang situasi utang Irlandia, dan kondisi perdagangan mungkin masih cukup gugup dan mudah berubah."

Mata uang tunggal Eropa naik terhadap dolar pada tanda-tanda bahwa Irlandia yang terpukul utang mendekati bailout. Sebuah dolar yang lebih lemah cenderung merangsang harga minyak karena minyak mentah menjadi lebih terjangkau untuk pembeli yang menggunakan mata uang kuat.

Di Dublin, para ahli keuangan internasional dan pejabat Irlandia memulai negosiasi sulit, Jumat, tentang kemungkinan bailout untuk utang negara yang ekonominya sarat utang.

Delegasi dari Uni Eropa, Bank Sentral Eropa dan Dana Moneter Internasional akan memperlakukan Irlandia untuk analisis forensik.

Di Asia, bank sentral China mengatakan akan meningkatkan jumlah uang yang kreditur harus pertahankan dalam cadangan di tengah upaya untuk menahan kenaikan inflasi dan melonjaknya biaya perumahan.

Pengumuman itu gagal untuk membangkitkan pasar minyak.

"Sepertinya berita China meningkatkan persyaratan cadangan sebesar 50 poin tidak mempengaruhi sentimen pasar dan gagal untuk memberikan arah yang jelas untuk harga minyak," tambah Sokou.

The People`s Bank of China (PBoC) mengatakan rasio cadangannya akan dinaikkan sebesar 50 basis poin mulai 29 November.

Kenaikan itu merupakan yang kelima kali tahun ini dan yang kedua bulan ini, menyoroti kekhawatiran di antara para pemimpin atas pinjaman bank yang merajalela adalah memperbesar tekanan inflasi dalam ekonomi China.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement