Jumat 12 Nov 2010 07:31 WIB

Perbanas: Indonesia Masih Kurang SDM Perbankan

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA, BALI--Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia masih kekurangan sumber daya manusia (SDM) bidang perbankan. "Tidak hanya SDM perbankan syariah tetapi juga perbankan konvensional," kata Ketua Umum Perbanas, Sigit Pramono di sela Konferensi Perbankan ASEAN di Nusa Dua Bali, Kamis (11/11).

Ia menyebutkan, karena kurangnya SDM perbankan maka tidak jarang terjadi "bedol desa" karyawan bank dari satu bank ke bank lain. "Misalnya bank-bank perkreditan rakyat pernah teriak-teriak karena karyawannya pindah ke bank lain yang mengembangkan kredit mikro," katanya.

Menurut dia, masalah kekurangan SDM bidang perbankan pernah beberapa kali dibahas dalam pertemuan resmi Perbanas. Sigit juga mengatakan bahwa pihaknya mendapat permintaan untuk membuka pendidikan perbankan untuk wilayah Aceh/Medan, Makassar dan Papua.

Mengenai kondisi bank-bank nasional, sebelumnya Sigit mengatakan, bank-bank nasional terutama yang besar-besar sebenarnya berada dalam kondisi baru pulih dari masalah seperti kredit macet. "Bank-bank besar baru pulih membenahi NPL dan masalah lainnya, dalam tiga tahun ini baru selesai konsolidasi dan lebih dominan menggarap pasar domestik," katanya.

Menurut dia, ekspansi keluar negeri merupakan hal yang juga perlu dicermati kalangan perbankan nasional. "Banyak komoditas berupa makanan dan minuman dari Indonesia yang diekapor ke negara lain terutama di kawasan ASEAN seperti Vietnam dan Thailand yang dapat digarap perbankan," katanya.

Sementara itu Deputi Presiden Panin Bank, Roosniati Salihin mengungkapkan, kebutuhan SDM perbankan syariah seluruh Indonesia untuk 2010 ini saja sekitar 5.000 orang. "Panin membuka bank syariah pada tahun ini juga, ada permintaan SDM bidang perbankan syariah di daerah-daerah sehingga pendidikan khusus untuk penyediaannya," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement