Jumat 12 Nov 2010 04:55 WIB

Ini Dia Modus Penjualan Murah Saham PT Krakatau Steel

Bambang Soesatyo
Bambang Soesatyo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Melonjaknya harga saham PT Krakatau Steel pada awal perdagangan dinilai Anggota Badan Anggaran DPR RI, Bambang Soesatyo sebagai bentuk kejanggalan. Bambang mensinyalir hal tersebut bagian dari modus penjualan saham murah perusahaan plat merah tersebut.

Anggota Komisi III DPR ini juga mengungkapkan, ada kesan kuat terjadinya modus penipuan dalam skenario harga IPO dan alokasi saham Kras. "Gelombang besar pelepasan saham 'Krakatau Steel' (Kras) oleh investor asing pada hari pertama pasar perdana di Bursa efek Indonesia (BEI), Rabu 10/11) lalu, ibarat bukti mengenai modus penipuan tersebut," ujarnya di Jakarta, Kamis (11/11).

Ia juga mengungkapkan, investor asing yang lebih mementingkan permainan spekulatif untuk raih untung sebesar-besarnya sangat dominan di balik skenario IPO Kras. "Gelombang pelepasan saham Kras ini juga membuktikan prioritas alokasi saham oleh Tim pelaksana IPO bukan kepada investor yang berkomitmen jangka panjang, melainkan kepada investor spekulatif," tuturnya.

Modus alokasi seperti ini, dijelaskan Bambang Soesatyo, jelas tidak sejalan dengan tujuan utama IPO KRAS, yakni menjaring investor asing kelas kakap dengan komitmen dan wawasan investasi jangka panjang. Seperti diberitakan, ketika harga Kras di pasar perdana Rabu lalu mencapai Rp 1.198 per saham, investor asing melepas 316,12 juta saham.

"Pada level harga itu, laba per saham sudah terbilang Rp 348. Karena itu, saya menduga, para investor asing itu hanya menyewakan bendera," kata Bambang Soesatyo.

Mereka ini, menurutnya, bertindak untuk dan atas nama kepentingan kekuatan-kekuatan politik yang dekat dengan kekuasaan. "Para investor asing itu hanya menerima komitmen 'fee' dan balas jasa tambahan, sedangkan bagian terbesar dari laba pelepasan itu dinikmati kekuatan-kekuatan politik yang menentukan skenario IPO saham Kras," ujarnya.

Permainan ini, lanjutnya, sangat kentara dan mudah dibaca. "Saya yakin, harga Kras masih akan terus naik. Harga riil Kras akan terbentuk menurut mekanisme pasar," katanya.

Tetapi, sebelum harga riil itu terwujud, ia memperkirakan, Kras akan membuat heboh di bursa dan menjadi saham yang diburu akibat aksi penggorengan. "Itu semua adalah rekayasa untuk menangguk untung besar. Keuntungan itu akan didistribusikan ke kas kekuatan-kekuatan politik tertentu," jelas Bambang Soesatyo yang juga Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement