Kamis 11 Nov 2010 23:09 WIB

IPO Krakatau Steel Naikkan Nilai Perusahaan

PT Krakatau Steel
PT Krakatau Steel

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Tim Evaluasi Independen Pelaksanaan Privatisasi PT Krakatau Steel Tbk (KRAS), Mas Achmad Daniri, mengatakan listing perdana (IPO) membuahkan hasil maksimal bagi perseroan yang tercermin dari meningkatnya kapitalisasi pasar perusahaan.

"Kapitalisasi pasar KRAS langsung meningkat, dan positif meningkatkan nilai perusahaan," kata Daniri di Jakarta, Kamis (11/11).

Menurut Daniri, peningkatan kapitalisasi pasar KARS karena lonjakan harga yang didorong antara lain bagusnya faktor fundamental perseroan dan membaiknya sentimen-sentimen pasar yang positif. Menurut catatan, harga saham KRAS pada listing perdagangan Rabu (10/11) ditutup di level Rp 1.270, naik 49,41 persen dari saat perdana Rp 850 per saham.

Lonjakan saham perusahaan baja plat merah itu menyentuh batas atas auto rejection. Total nilai transaksi mencapai Rp 1,994 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 1.659.950.500 saham. Transaksi beli asing tercatat sebesar Rp 33,326 miliar dengan volume 27.819.500 saham.

Menurut Daniri, dengan kenaikan harga saham KRAS tersebut semakin menguntungkan bagi pemegang saham. "Saat ini pemerintah masih menguasai 80 persen saham. Ini menunjukkan nilai perusahaan juga tetap tinggi," tegasnya. Tentu, diutarakan mantan Ketua Bapepam ini, sisa 10 persen saham yang akan dilepas kemudian sudah memiliki nilai yang tinggi.

Dengan begitu, ia memastikan bahwa proses IPO yang sempat mengundang pro dan kontra, telah berjalan sesuai prosedur. Sebelum dan sesudah KRAS resmi 'melantai' di pasar saham, sejumlah kalangan tetap menyuarakan bahwa harga IPO KRAS sebesar Rp 850 per lembar, sangat rendah.

Namun demikian, Tim Evaluasi Independen Pelaksanaan Privatisasi KRAS menyatakan bahwa harga Rp 850 per lembar sudah pada level yang optimal. "Harga yang optimal menjamin dana yang diperoleh maksimal, pasar lebih likuid, penyebaran kepemilikan yang lebih merata dan memperoleh investor berkualitas," katanya.

Ia memastikan pula, bahwa tidak ada yang ditutup-tutupi, mulai dari proses "book building" hingga penetapan harga dilakukan profesional dan melalui hasil kajian mendalam.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement