REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Negosiasi mengenai kelanjutan kepemilikan saham di PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) digelar awal bulan depan di Jakarta. Perundingan pengelolaan perusahaan pengolahan alumunium patungan Indonesia dan Jepang itu baru digelar setelah laporan penilaian final selesai.
"Awal November ini akan ada pertemuan awal antara tim perunding dari Indonesia dan dari Jepang, wakil Menteri METI (Ministry of Economy, Trade and Industry)," ucap Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian, Ansari Bukhari, ketika ditemui, Jumat (29/10).
Dia menjelaskan, kedua tim perunding dalam pertemuan awal ini akan membahas persiapan negosiasi yang sesungguhnya. Pertemuan ini, tidak akan membahas substansi perundingan. "Nanti perundingannya setelah ada laporan final," katanya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar mengatakan, sikap pemerintah Indonesia jelas soal Joint Venture Agreement (JVA) Inalum. Indonesia meminta JVA yang akan berakhir 2013 tidak diperpanjang.
Sementara itu, kata dia, koordinasi lebih lanjut terkait negosiasi Inalum baru digelar setelah Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, kembali dari kunjungan kerja di luar negeri. "Saya rasa hal itu sudah diperhitungkan," jawab dia terhadap pertanyaan sempitnya waktu persiapan perundingan yang jatuh tempo pada Ahad (31/10).