REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Rencana penerbitan obilgasi senilai 1,5 miliar dolar AS oleh PT Pertamina (Persero) pada September 2010 mendatang, sepertinya bakal molor. Pasalnya, sampai saat ini laporan keuangan tahun 2009 Pertamina belum kelar diaudit para auditor yang ditunjuk BUMN migas itu.
Demikian disampaikan Direktur Keuangan Pertamina, M Afdal Bahaudin, saat ditemui di sela kegiatan sosialisasi penggunaan tabung gas di Jalan Petamburan, Jakarta Pusat, Jumat (30/7). ''Intinya semua harus audited dulu (laporan keuangan) 2009. Jadi, tunggu laporan keuangan. Timeline-nya bulan September bisa selesai. Setelah itu harus melewati RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) kan, kemudian due dilligence, legal dan lainnya,'' jelasnya.
Mengingat auditor laporan keungan Pertamina berkelas dunia, maka sedikit sulit bagi Pertamina untuk menekan agar segera dituntaskan. Afdal menyebutkan, auditor tersebut adalah Ernst & Young dan Kantor Akuntan Publik PSS Purwantono. Namun, ia menegaskan pihaknya harus tetap menargetkan penuntasan laporan keuangan 2009 untuk keperluan penerbitan obligasi 1,5 miliar dolar AS.
''Pekerjaan auditor nggak bisa ditekan-tekan. Apalagi, Ernst & Young adalah auditor terbesar ke empat di dunia. Tapi, kita harus punya target. Kalau mau untuk obligasi (menggunakan) data Juni 2010, (maka) harus disandingkan dengan (laporan keuangan) Juni 2009,'' ujar Afdal.