REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Otoritas Asahan telah mengkaji dua opsi terkait PT Indonesia Alumunium Asahan (Inalum). Pertama, pemerintah RI mengambil alih sepenuhnya saham Inalum. Kedua, pemerintah bertindak sebagai pemegang saham mayoritas di Inalum.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Otoritas Asahan, Effendi Sirait, kepada wartawan seusai Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Rabu (28/7). ''Jadi begini, terdapat dua opsi untuk kelanjutan proyek Inalum. Tetapi, belum ada opsi mana yang dipilih. Ada opsi seratus persen diambilalih oleh pemerintah pusat dan opsi pemerintah pusat sebagai pemegang mayoritas saham. Kedua opsi tersebut masih terbuka,'' katanya.
Sejauh ini, Effendi mengungkapkan, pemerintah masih terus mengkaji opsi mana yang paling tepat untuk dipilih. Yang pasti, ia berujar, pemerintah akan mengambil opsi yang paling menguntungkan dan bermanfaat. Termasuk juga, mempertimbangkan keterlibatan pemerintah daerah (pemda) untuk turut serta dalam proyek Inalum.
''Jadi, semua tergantung oleh pemerintah pusat. Apakah pemda mau dilibatkan, itu juga tergantung pemerintah pusat. Otoritas Asahan posisinya hanya sebagai tim tekhnis yang bertugas memberikan saran kepada pemerintah pusat,'' jelas Effendi.