Rabu 18 Jun 2025 19:21 WIB

Cetak Rekor, PLN Cetak Pendapatan Hingga Rp545 Triliun

Ini menjadi rekor tertinggi dalam sejarah perseroan.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas PLN berjalan di dekat di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Petugas PLN berjalan di dekat di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET) 500 kV Gandul, Cinere, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT PLN (Persero) mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024 dengan mencetak pendapatan sebesar Rp 545,4 triliun. Ini menjadi rekor tertinggi dalam sejarah perseroan.

Angka tersebut meningkat 11,9 persen secara year on year (yoy) dibanding tahun sebelumnya, dan menghasilkan laba bersih sebesar Rp 17,76 triliun. Kinerja positif ini disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Pertanggungjawaban Tahunan (RUPS LPT) Tahun Buku 2024 yang digelar di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Rabu (18/6/2025). Mewakili Dewan Komisaris PLN, Komisaris Independen PLN, Ali Masykur Musa, menyampaikan apresiasi atas capaian positif korporasi sepanjang 2024.

Baca Juga

“Dewan Komisaris mengapresiasi atas pencapaian kinerja direksi pada tahun 2024 dengan realisasi penjualan tenaga listrik yang meningkat signifikan. Selanjutnya, direksi agar tetap melakukan langkah strategis dalam menjaga dan meningkatkan kinerja perusahaan,” ujar Ali.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan bahwa torehan positif ini tidak lepas dari asistensi penuh pemerintah yang terus mendukung setiap langkah perusahaan. Kinerja perseroan dinilai tetap agile dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi dan gejolak geopolitik global.

“Pencapaian ini tidak bisa dilepaskan dari peran besar dan keberpihakan Pemerintah untuk mendukung PLN agar tetap kuat dan tangguh di tengah tantangan ekonomi dan geopolitik global,” ujar Darmawan.

PLN, jelas dia, sangat berterima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, Kementerian BUMN, Kementerian ESDM, Kementerian Keuangan, dan Danantara yang terus mendorong transformasi nyata dan terukur guna menjawab semua tantangan serta menjalankan peran PLN sebagai garda depan ketahanan energi nasional.

Darmawan menambahkan bahwa keberhasilan ini juga didorong oleh transformasi menyeluruh yang dijalankan sejak 2020. Melalui digitalisasi proses bisnis, efisiensi operasional, dan strategi pemasaran yang adaptif, PLN mampu menjaga daya saing dan kinerja keuangan secara berkelanjutan.

Dikutip dari keterangan resmi PLN, sepanjang 2024, perusahaan membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 306,22 terawatt hour (TWh) atau tumbuh 6,17 persen dibanding realisasi 2023. Capaian tersebut setara dengan 102,08 persen dari target pemerintah sebesar 299,99 TWh.

Penjualan tenaga listrik menjadi penopang utama pendapatan perseroan yang mencapai Rp 353,17 triliun, meningkat dari Rp 333,19 triliun pada tahun sebelumnya. Penjualan listrik pada 2024 didominasi oleh sektor rumah tangga sebesar 43 persen, disusul sektor industri 30 persen, sektor bisnis 19 persen, dan sektor lainnya 8 persen.

Peningkatan ini juga didukung oleh penambahan aset dan konsolidasi proses bisnis PLN yang menjadikannya perusahaan modern, inovatif, dan adaptif terhadap perubahan iklim bisnis global. Berkat langkah tersebut, jumlah pelanggan tumbuh 5,88 persen dari periode sebelumnya atau setara 3,72 juta pelanggan.

“Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa transformasi yang kami jalankan sejak 2020 telah membawa hasil konkret serta menegaskan posisi PLN sebagai perusahaan kelas dunia. Ke depan, kami berkomitmen untuk terus memperkuat kinerja dan menghadirkan solusi energi yang berkelanjutan,” kata Darmawan.

Dari sisi pelanggan rumah tangga, PLN terus memperluas jangkauan layanan melalui program listrik desa (Lisdes). Sesuai arahan pemerintah, pembangunan infrastruktur kelistrikan di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) terus dikebut. Upaya ini berhasil mengerek rasio elektrifikasi nasional menjadi 99,83 persen. Penambahan ini juga berdampak pada peningkatan penjualan listrik pelanggan rumah tangga sebesar 130,43 TWh, naik 6,62 persen.

“Peningkatan jumlah pelanggan di sektor rumah tangga, khususnya di desa-desa, merupakan komitmen kami untuk memastikan pemerataan akses listrik di seantero Indonesia sesuai arahan Pemerintah. Ini bukan hanya mendongkrak penjualan, tetapi juga untuk memastikan keadilan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujar Darmawan.

Di sektor industri, sejalan dengan target pemerintah, PLN turut menyukseskan program hilirisasi nasional. Hal ini tercermin dari peningkatan penjualan tenaga listrik sebesar 92,28 TWh atau tumbuh 4,17 persen dibandingkan tahun lalu. Program hilirisasi mendorong pertumbuhan industri pengolahan dan manufaktur, termasuk smelter dan industri berbasis mineral strategis yang berdampak langsung pada konsumsi listrik.

Sejalan dengan hal tersebut, ke depan PLN di bawah naungan Danantara berkomitmen untuk terus menghadirkan suplai listrik yang tidak hanya andal, tetapi juga bersih dan terjangkau. Langkah ini sejalan dengan semangat swasembada energi yang dicanangkan pemerintah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement