Jumat 23 Jul 2010 17:41 WIB

Pasar Saham Menguat, Harga Minyak Melonjak

REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK--Harga minyak melonjak lebih dari tiga persen di New York pada Kamis waktu setempat, karena pasar saham menguat dan investor terus mengawasi kemungkinan ancaman badai bagi operasi minyak di Teluk Meksiko.Kontrak utama New York, minyak mentah light sweet untuk pengiriman September, berakhir pada 79,30 dolar per barel, naik sebesar 2,74 dolar, atau 3,5 persen, dari penutupan pasar pada Rabu.

Minyak mentah Brent North Sea di London untuk penyerahan September meningkat 2,45 dolar menjadi mantap pada 77,82 dolar per barel. "Seperti biasa, ini penurunan dolar dan pasar saham yang mendorong harga berjangka minyak ke langit," kata Antoine Halff dari Newedge Group.

Momentum pasar dalam harga minyak "adalah keuangan," katanya. "Ketidakpastian bertahan -- sedikit peserta memiliki pandangan yang sangat jelas tentang prospek ekonomi." Saham Wall Street naik tajam karena sentimen didorong oleh data ekonomi AS dan pendapatan perusahaan yang lebih baik dari perkiraan.

Dow Jones Industrial Average naik lebih dari 200 poin, atau dua persen, pada jam-jam terakhir perdagangan. Saham Eropa juga menguat, dengan London mendapatkan 1,90 persen, Frankfurt naik 2,53 persen dan Paris naik 3,05 persen pada penutupan.

Investor mempertimbangkan laporan yang lebih baik dari perkiraan pada pasar perumahan AS yang bermasalah, dimana penjualan rumah yang sebelumnya dimiliki turun kurang dari yang diharapkan pada Juni. Perusahaan-perusahaan besar AS AT&T, Caterpillar dan 3M semuanya membukukan keuntungan di atas proyeksi analis, memperkuat harapan pemulihan ekonomi.

Mata uang AS melemah, terutama terhadap euro, membantu mendorong permintaan minyak yang dihargakan dalam dolar dan komoditas lainnya. Sentimen juga mendapat dorongan dari berita ekonomi positif di 16-negara zona euro.

Indikator utama kegiatanekonomi, indeks pembelian manajer (PMI) yang dikompilasi oleh grup data dan penelitian Markit, naik tak terduga dan data resmi menunjukkan pesanan industri zona euro Mei melonjak 3,8 persen dari April. "Harga minyak mentah rebound ... didukung oleh melemahnya dolar AS dan pemulihan cepat di pasar modal setelah data ekonomi lebih baik dari perkiraan dari zona euro dan Inggris," kata analis Sucden, Myrto Sokou.

Dia menambahkan: "Sepertinya sentimen investor telah sedikit membaik setelah lebih kuat dari perkiraan data ekonomi zona euro, sedangkan pelemahan dolar AS saat ini memberikan dukungan ke pasar." Pedagang juga mengkhawatirkan pembentukan depresi tropis di Teluk Meksiko, di mana sekitar 30 persen dari produksi minyak AS berada. "Badai dapat menyebabkan gangguan besar dalam pasokan minyak dan mempengaruhi sumur dan kilang," kata Halff.

Pemerintah AS memerintahkan kapal-kapal tertentu yang bekerja di tempat kebocoran minyak Teluk Meksiko kembali ke pelabuhan, di tengah kekhawatiran bahwa badai bisa memaksa evakuasi massa dan menggagalkan upaya untuk menyumbat sumur minyak raksasa Inggris BP di Teluk.

Evakuasi skala penuh bisa menunda hingga dua minggu terakhir operasi untuk penyumbatan sumur, yang telah melepaskan jutaan barel minyak mentah merupakan salah satu bencana lingkungan terburuk AS dalam sejarah.

sumber : ant/AFP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement