REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pemerintah berupaya mempercepat penyediaan listrik di wilayah timur Indonesia. Hal tersebut disampaikan Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Dadan Kusdiana dalam acara "Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia atau MENTARI Day", di Jakarta, pada Kamis (3/7/2025).
Dadan menerangkan, tujuan utama program listrik perdesaan, menyasar wilayah timur Indonesia. Saat ini, pihaknya sedang menyiapkan berbagai instrumen percepatan, termasuk dari sisi anggaran. Kementerian ESDM juga mendorong pembangunan infrastruktur untuk menyediakan akses listrik bersih, memastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat.
"Jadi kita akan dorong (wilayah) timur pertama, karena wilayah itu yang memang last mile kita untuk mempercepat tersedianya listrik, anggaran sedang disiapkan, percepatannya juga sedang disusun," ujar Dadan di Ballroom Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta, dikutip Jumat (4/7/2025).
Di dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, akan dibangun 49 ribu kilometer sirkuit (kms) transmisi baru. Jaringan tersebut untuk menyalurkan listrik-listrik bersih dari sumber energi yang pada beberapa kasus, belum sesuai dengan pusat permintaan listriknya.
"Jadi ini pun menjadi enabler kita untuk ketahanan energi, ini pun menjadi syarat bahwa kita akan menuju transisi energi yang komprehensif, inklusif, dan juga berkelanjutan," kata Dadan.
Ia menerangkan Kementerian ESDM mendorong aspek keadilan. Setelah itu baru mendorong keberlanjutan. Pada kesempatan ini, Dadan juga memberikan apresiasi negara-negara sahabat. Dikutip dari keterangan resmi, MENTARI adalah program kerja sama antara Kementerian ESDM dan Kedutaan Besar Inggris Jakarta.
Tahap satu program ini dilaksanakan pada periode 2020-2024. Itu merupakan tindak lanjut Memorandum Saling Pengertian (MSP) antara Kementerian ESDM dan Foreign and Commonwealth Office United Kingdom di bidang Pengembangan Energi Rendah Karbon (Low Carbon Energy Development/LCEP), dan telah dilakukan amandemen menjadi periode 2020-2027.
Pada kerja sama lanjutan, atau MENTARI tahap dua, diharapkan dapat meneruskan lesson learned dan kisah sukses dari program MENTARI tahap satu, mendukung pencapaian target iklim dan energi Indonesia. Kemudian membangun kemitraan global yang lebih kuat dan responsif terhadap isu sosial dan lingkungan.