REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus mematangkan konsep untuk mengambilalih 100 persen PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Bahkan, tidak tertutup kemungkinan akan dibentuk perusahaan pelat merah baru untuk mengelola Inalum.
''Andai seratus persen, secara teknis dan manajemen siap. Bisa joint dengan BUMN pertambangan atau membuka BUMN baru,'' kata Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, saat ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (16/7).
Mustafa kembali menegaskan secara pendanaan Kementerian BUMN cukup kuat untuk mengambilalih Inalum. Adapun skema pendanaan sebesar 700-800 juta dolar AS tersebut akan didatangkan dari PT Perusahaan Pengelola Aser (PPA), PT Bahana Securities, dan PT Danareksa Sekuritas.
''Tiga sumber dana cukup kuat, baik secara institusi ataupun back-up sumber dana lain berupa sindikasi. Jadi, secara finansial cukup kuat ya,'' tegas Mustafa.
Minat Kementerian BUMN begitu besar menguasai Inalum lantaran prospek bisnis yang sangat strategis di masa mendatang. Alumina yang dihasilkan memiliki permintaan yang besar di pasar domestik. Selama ini sebagian hasil Inalum diekspor ke Jepang.