REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Pemerintah baru membentuk tim negosiasi PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) secara formal setelah proposal bisnis rampung dibahas. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, mengaku masih merampungkan proposal bisnis dari Indonesia untuk masa depan pengelolaan Inalum setelah kontraknya berakhir pada 2013.
''Sekarang sedang berjalan, saya masih belum menentukan kapan selesai, tapi secepatnya karena nanti akan dikoordinasikan dengan Menko Perekonomian,'' ucapnya di sela-sela peresmian 'Wahana Indonesia is Creative' di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Senin (21/6).
Menanggapi sisa waktu sebanyak empat bulan sebelum tenggat akhir proposal pada 31 Oktober 2010, Mustafa memandangnya cukup untuk bernegosiasi. Setelah proposal rampung, barulah pemerintah membentuk tim negosiasi secara formal. ''Yang sekarang ada baru tim teknis,'' ucapnya.
Pembentukan tim negosiasi, menurut Mustafa, diperlukan agar Indonesia mendapatkan hasil yang maksimal dalam perundingan dengan Jepang. ''Nanti tim negosiasi akan terdiri dari lintas departemen, ada dari Menko Perekonomian, Menperin, Menteri BUMN. Paling sedikit, tiga unsur ini akan ada,'' jelasnya.