Sabtu 12 Jun 2010 00:37 WIB

Menperin Ketua Tim Negosiasi Inalum

Rep: C15/ Red: Budi Raharjo
Produksi alumunium Inalum
Produksi alumunium Inalum

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta Menteri Perindustrian, MS Hidayat, menjadi ketua tim perundingan perjanjian kerja sama PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum). Demikian ungkap Hidayat kepada wartawan, Jumat (11/6).

Permintaan itu diutarakan secara lisan oleh Presiden kepadanya, setelah memutuskan akan membentuk tim perunding resmi. Selain itu, dia mengusulkan penunjukan konsultan independen untuk membuat kajian dari segi teknis, keuangan, dan sosial politik. ''Dari kajian itu nanti kita akan maju ke perundingan setelah tim perundingnya diputuskan secara resmi melalui Keppres atau Inpres,'' ucapnya.

Hidayat mengakui, ada beragam kepentingan yang ingin diakomodir, termasuk suara daerah. Bagaimanapun komposisi pemegang sahamnya, manajemen pengelolaan harus tetap profesional. Semua itu dapat dibicarakan setelah ada keputusan resmi dari Presiden. Begitu pun dengan proposal perpanjangan kerja sama dari Jepang. ''Jadi kalau mau berunding, Jepang kasih bisnis proposal, nanti Indonesia counter call,'' katanya.

Jika pemerintah mengambil pilihan mengambil alih Inalum, Hidayat mengatakan, manajemennya harus membuat program yang lebih bagus dan memajukan perusahaan itu. Menurutnya, jangan sampai Indonesia bernafsu mengambil alih Inalum tetapi tidak mempersiapkan perencanaan yang matang, hingga kinerja perusahaan memburuk setelah diambil alih. ''Kalau bisa tahun ini, Oktober sudah ada hasil konkrit,'' katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement