Senin 01 Dec 2025 14:20 WIB

Emas Perhiasan Catat Inflasi Selama 27 Bulan Berturut-turut, per November Tembus 3,99 Persen

Andil inflasi terus meningkat dalam tiga tahun terakhir.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Karyawan melayani transaksi jual beli emas, baik logam mulia maupun emas perhiasan di Galeri 24 Salemba, Jakarta, Jumat (31/10/2025). Meskipun dalam beberapa waktu terakhir logam mulia mengalami tren pelemahan, harga emas yang terus berfluktuasi tidak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli. Dalam tiga minggu terakhir, aktivitas pembelian emas di Galeri 24 Salemba mengalami peningkatan. Antusiasme masyarakat ini tidak lepas dari tren kenaikan harga emas yang diyakini akan terus berlanjut. Karena permintaan yang sangat tinggi dan untuk memastikan seluruh masyarakat dapat terlayani, pembelian logam mulia dibatasi maksimal dua keping. Per 31 Oktober 2025, harga jual logam mulia Galeri 24 tercatat sebesar Rp2.407.000 per gram.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan melayani transaksi jual beli emas, baik logam mulia maupun emas perhiasan di Galeri 24 Salemba, Jakarta, Jumat (31/10/2025). Meskipun dalam beberapa waktu terakhir logam mulia mengalami tren pelemahan, harga emas yang terus berfluktuasi tidak menyurutkan minat masyarakat untuk membeli. Dalam tiga minggu terakhir, aktivitas pembelian emas di Galeri 24 Salemba mengalami peningkatan. Antusiasme masyarakat ini tidak lepas dari tren kenaikan harga emas yang diyakini akan terus berlanjut. Karena permintaan yang sangat tinggi dan untuk memastikan seluruh masyarakat dapat terlayani, pembelian logam mulia dibatasi maksimal dua keping. Per 31 Oktober 2025, harga jual logam mulia Galeri 24 tercatat sebesar Rp2.407.000 per gram.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, komoditas emas perhiasan menjadi salah satu penyumbang utama inflasi pada November 2025. Angka inflasi komoditas tersebut mencapai 3,99 persen per November 2025. 

Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers update inflasi Indonesia menyampaikan, angka inflasi pada November 2025 mencapai 0,17 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) menjadi 109,22 dari 109,04 pada Oktober. Adapun secara tahunan (year on year/yoy), inflasi Indonesia tercatat sebesar 2,72 persen.

Baca Juga

Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya kembali menjadi penyumbang utama inflasi pada November 2025, dengan inflasi sebesar 1,21 persen dan andil inflasinya sebesar 0,09 persen. Dalam kelompok tersebut, emas perhiasan menjadi komoditas penyumbang terbesar. 

“Emas perhiasan telah mencatat inflasi selama 27 bulan berturut-turut pada November 2025. Emas perhiasan mengalami inflasi sebesar 3,99 persen, dengan andil inflasi 0,08 persen,” kata Pudji, Senin (1/12/2025). 

Berdasarkan data yang dihimpun BPS mengenai perkembangan inflasi emas perhiasan pada 2023—2025, tren peningkatan terus terjadi, baik secara bulanan maupun tahunan. Angka inflasi emas perhiasan pada November 2025 lebih tinggi dibandingkan periode November 2024 sebesar 2,87 persen dan November 2023 sebesar 2,55 persen. 

Begitu juga dengan data perkembangan andil inflasi emas perhiasan pada periode 2023—2025. Tercatat, andil emas perhiasan pada November 2025 yang sebesar 0,08 persen terus meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 0,04 persen dan November 2023 sebesar 0,03 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement