REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — IPC Terminal Petikemas (IPC TPK) secara konsisten mempertahankan tren positif kinerja operasi terminal. Hal tersebut dibuktikan dengan pertumbuhan petikemas 13,1 persen pada periode Januari–Oktober 2025 dibanding periode yang sama pada 2024.
Pada periode Januari–Oktober 2025, kinerja operasi IPC TPK tercatat sebesar 2.947.775 TEUs, lebih tinggi dari periode yang sama pada 2024 sebesar 2.604.740 TEUs.
“Peningkatan layanan terus kami terapkan guna memberikan kepastian bagi para pengguna jasa dengan mengutamakan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG),” ujar Corporate Secretary IPC TPK, Pramestie Wulandary.
Pertumbuhan arus petikemas pada periode Januari–Oktober 2025 didominasi oleh peningkatan pengiriman beberapa komoditas unggulan di wilayah Sumatra.
Peningkatan kinerja operasi di Area Panjang sebesar 24,25 persen disebabkan oleh meningkatnya ekspor sejumlah komoditas seperti refined glycerine (458,9 persen), coffee (199 persen), rubber (173,7 persen), frozen shrimp (133,1 persen), hingga fresh banana (123,5 persen).
Peningkatan kinerja operasi di Area Palembang sebesar 8,43 persen terjadi karena pertumbuhan ekspor komoditas seperti rubber (115 persen), coconut (119 persen), dan wood product (139 persen).
Kinerja operasi di Area Teluk Bayur juga meningkat dengan pertumbuhan 15,76 persen, dipicu meningkatnya muatan ekspor komoditas gambier lebih dari 100 persen dan cassia vera sebesar 6,25 persen. Peningkatan kinerja IPC TPK juga terjadi karena meningkatnya volume petikemas di Area Tanjung Priok 1 sebesar 11,7 persen, Area Tanjung Priok 2 sebesar 5,6 persen, dan Area Pontianak sebesar 7,6 persen.
Adapun jumlah pelayanan kapal yang sandar di terminal IPC TPK mengalami peningkatan 5,7 persen. Pada periode Januari–Oktober 2025, jumlah kapal yang dilayani sebanyak 4.349 unit, lebih tinggi dibanding periode yang sama pada 2024 sebanyak 4.114 unit.