Senin 03 Nov 2025 17:24 WIB

Temui Prabowo di Istana, AHY Minta Petunjuk untuk Masalah Utang Kereta Cepat Whoosh

AHY ingin mendapatkan arahan dari Presiden Prabowo.

Penumpang menunggu kedatangan kereta cepat Whoosh di Stasiun Whoosh Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (15/12/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Abdan Syakura
Penumpang menunggu kedatangan kereta cepat Whoosh di Stasiun Whoosh Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Ahad (15/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan Jakarta untuk meminta petunjuk dan solusi terkait permasalahan proyek kereta cepat Whoosh. AHY mengatakan dirinya ingin mendapatkan arahan Presiden Prabowo terkait sejumlah isu, termasuk persoalan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) Whoosh.

“Iya (tentang kereta cepat), tentunya kita ingin mendapatkan sejumlah guidance dari Bapak Presiden,” kata AHY saat memberikan keterangan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (3/11/2025).

Tidak ada kode iklan yang tersedia.
Baca Juga

AHY menjelaskan, pembahasan soal kereta cepat tersebut mencakup masalah utang proyek KCJB Whoosh yang merupakan salah satu proyek strategis nasional, dan tengah dicarikan solusinya melalui berbagai opsi.

Penyelesaian utang yang dimaksud termasuk dengan melakukan restrukturisasi terhadap proyek yang dikelola PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) itu.

“Tentu kita ingin melihat berbagai isu ya, termasuk KCIC Jakarta–Bandung, ada permasalahan-permasalahan yang harus kita carikan solusinya juga dengan sejumlah opsi tentunya,” ujar AHY.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa permasalahan utang proyek kereta cepat Jakarta–Bandung Whoosh telah mendapat perhatian langsung dari Presiden Prabowo. Presiden memanggil sejumlah menteri dalam rapat terbatas (ratas) untuk membahas solusi atas persoalan tersebut.

Presiden Prabowo, sebagaimana disampaikan melalui Mensesneg, memerintahkan jajaran Kabinet Merah Putih untuk mencari skema terbaik dalam menyelesaikan utang proyek kereta cepat yang dapat ditempuh oleh pemerintah.

Rapat terbatas itu dihadiri antara lain oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Perkasa Roeslani, Mensesneg Prasetyo Hadi, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.

Masalah penyelesaian utang proyek KCJB Whoosh menjadi sorotan publik karena total beban utang proyek tersebut mencapai sekitar Rp 116 triliun.

Terkait hal itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan pemerintah tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk menanggung utang proyek kereta cepat.

Purbaya menjelaskan bahwa utang tersebut bukan menjadi beban negara, melainkan menjadi tanggung jawab badan usaha milik negara (BUMN) yang terlibat dalam proyek tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement