Kamis 11 Sep 2025 14:55 WIB

Danantara Fokus Kembangkan Waste to Energy Atasi Sampah Perkotaan

Investasi WTE di kota besar ditargetkan kurangi beban TPA sekaligus hasilkan energi.

Danantara mengungkapkan platform konversi sampah menjadi energi atau waste to energy (WTE) akan digunakan untuk mengatasi masalah sampah di perkotaan. (ilustrasi)
Foto: Republika/Edwin Putranto
Danantara mengungkapkan platform konversi sampah menjadi energi atau waste to energy (WTE) akan digunakan untuk mengatasi masalah sampah di perkotaan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) mengungkapkan platform konversi sampah menjadi energi atau waste to energy (WTE) akan digunakan untuk mengatasi masalah sampah di perkotaan.

“Salah satu model kita akan coba berinvestasi dengan membuat platform WTE. Dan kembali lagi bahwa kolaborasi itu penting. Ini salah satu program penting dari Danantara,” ujar Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja di Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Baca Juga

Danantara akan mulai mengeksekusi proyek WTE dengan fokus pada beberapa kota besar terlebih dahulu. “Pada akhirnya kita akan coba lihat terutama kota-kota yang bisa menghasilkan sampah 1.000 ton per hari,” kata Stefanus.

Menurut dia, Danantara berharap dapat bergerak cepat dan bekerja sama dengan pemerintah daerah, Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, PLN, serta investor swasta nasional maupun global dalam rangka mengatasi isu sampah di berbagai kota.

“Kolaborasi itu penting, dan ini adalah salah satu contoh nyata proyek atau program dari Danantara dalam berinvestasi yang erat kaitannya dengan green environment (keberlanjutan lingkungan),” ujarnya.

WTE telah diadopsi oleh banyak kota dan negara lain sebagai solusi jangka panjang untuk pengelolaan sampah.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo menginstruksikan percepatan penanganan sampah melalui skema hulu seperti tempat pengolahan sampah reduce reuse recycle (TPS-3R) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST), serta hilir seperti WTE dan refuse-derived fuel (RDF), dengan melibatkan pemerintah daerah sesuai UU Nomor 18 Tahun 2008.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq mengatakan strategi telah disusun bersama, sedangkan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut 33 tempat pembuangan akhir (TPA) menjadi fokus konversi sampah menjadi energi.

Sementara itu, Menteri Investasi Rosan Roeslani menambahkan Danantara siap berinvestasi bersama swasta dalam proyek WTE, memperkuat kolaborasi pemerintah dan sektor swasta untuk penyelesaian persoalan sampah nasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement