Kamis 11 Sep 2025 14:26 WIB

Wamentan Sebut Impor Gula Rafinasi untuk Sementara Dihentikan

Pemerintah hentikan impor gula rafinasi agar produksi petani tebu terserap maksimal.

Wamentan Sudaryono menyebut pemerintah akan menghentikan sementara impor gula industri atau rafinasi agar gula konsumsi dalam negeri dapat terserap maksimal. (ilustrasi)
Foto: Antara/Yusuf Nugroho
Wamentan Sudaryono menyebut pemerintah akan menghentikan sementara impor gula industri atau rafinasi agar gula konsumsi dalam negeri dapat terserap maksimal. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyebut pemerintah akan menghentikan sementara impor gula industri atau rafinasi agar gula konsumsi dalam negeri dapat terserap maksimal. Ia menjelaskan, saat ini realisasi impor gula rafinasi sudah mencapai 70 persen dan dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri dalam negeri.

Selain itu, kebijakan ini juga bertujuan untuk menghentikan rembesan gula rafinasi yang beredar di masyarakat. “Keputusannya adalah kita stop dulu, bagaimana gula dalam negeri bisa terserap dengan baik,” kata Sudaryono di Jakarta, Kamis (11/9/2025).

Baca Juga

Sudaryono menekankan, keputusan ini dilakukan untuk sementara. Namun, ia berharap ke depan impor gula industri bisa dikurangi secara bertahap hingga nantinya dihentikan.

Lebih lanjut, ia menyampaikan target pemerintah saat ini adalah mewujudkan swasembada pangan, termasuk gula konsumsi. “Tahun ini kan target swasembada pangan untuk kebutuhan konsumsi. Nah, industrinya pelan-pelan nanti kita harus ambil porsinya, sehingga kita betul-betul swasembada bagi kebutuhan pangan dan kebutuhan industri,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan keputusan penghentian impor gula rafinasi sementara telah dibahas dalam rapat koordinasi terbatas (rakortas) yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta.

Arief menyampaikan, neraca gula nasional diperkirakan mencapai 1,3 juta ton hingga akhir 2025. “Kita semua mendukung petani tebu, tidak ada impor. Dikurangi importasi yang berkaitan misalnya dengan gula rafinasi. Kalau nggak salah tadi angkanya sekitar 200 ribu ton, itu ditutup,” ujar Arief.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement