Selasa 09 Sep 2025 14:48 WIB

Purbaya Yudhi Sadewa: Saya Menteri Kagetan, Mohon Waktu untuk Bekerja

Purbaya akui masih adaptasi setelah menggantikan Sri Mulyani di Kemenkeu.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan sambutan saat serah terima jabatan di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9).
Foto: Edwin Putranto/Republika
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa memberikan sambutan saat serah terima jabatan di Kemenkeu, Jakarta, Selasa (9/9/2025). Purbaya Yudhi Sadewa menggantikan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan usai dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto pada Senin (8/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Menteri Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa, secara terbuka meminta maaf bila ada ucapan yang menimbulkan kesalahpahaman. Ia menegaskan masih beradaptasi di jabatan barunya setelah menggantikan Sri Mulyani Indrawati.

“Saya ingin sekali lagi mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sri Mulyani yang prestasinya luar biasa, berhasil membangun fondasi yang kokoh untuk fiskal Indonesia selama beberapa puluh tahun terakhir. Mudah-mudahan saya bisa meneruskan apa yang Ibu sudah buat di masa-masa lalu, Ibu. Dan saya mohon doanya dan bimbingan terus ke depan,” kata Purbaya usai Serah Terima Jabatan Menteri Keuangan di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (9/9/2025)

Baca Juga

Ia mengaku statusnya sebagai menteri baru membuat dirinya masih banyak belajar. “Ini kan saya masih pejabat baru di sini. Menterinya juga menteri kagetan. Jadi kalau ngomong katanya, kalau kata Ibu Sri Melani, kayaknya koboy,” ujarnya.

Purbaya menyinggung perbedaan situasi saat masih bertugas di Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). “Waktu di LPS sih nggak ada yang monitor, jadi saya tenang. Ternyata di keuangan beda, Ibu. Salah ngomong langsung dipelintir di sana-sini,” tuturnya.

Dengan gaya lugas, ia pun menyampaikan permintaan maaf. “Jadi kemarin kalau ada kesalahan, saya mohon maaf. Ke depan akan lebih baik lagi,” kata Purbaya.

Meski demikian, ia berkomitmen menjalankan tugas dengan penuh tanggung jawab. “Yang jelas saya akan berusaha semaksimal mungkin. Nanti minta juga petunjuk Ibu Sri Melani supaya kebijakan fisik kita bisa bagus dan ekonomi secara keseluruhan bisa tumbuh lebih baik lagi,” ujarnya.

Ia juga meminta waktu agar publik menilai kinerjanya secara adil. “Jadi ke depan, teman-teman media, tolong beri saya waktu untuk bekerja dengan baik. Nanti kalau ada berapa bulan, baru anda ketika bisa-bisa,” kata dia.

Sebelumnya, Purbaya menanggapi munculnya 17+8 Tuntutan Rakyat yang digaungkan sejumlah elemen masyarakat sipil dan mahasiswa pada akhir Agustus lalu. Menurut dia, tuntutan itu muncul dari keresahan sebagian kecil masyarakat yang belum merasakan perbaikan kesejahteraan.

Basically begini, itu kan suara sebagian kecil rakyat kita. Kenapa mungkin sebagian ngerasa keganggu, hidupnya masih kurang,” kata Purbaya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (8/9/2025).

Ia meyakini aksi protes akan berkurang seiring dengan terciptanya pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi. “Saya akan ciptakan pertumbuhan ekonomi 6–7 persen. Maka (tuntutan) itu akan hilang dengan otomatis. Mereka akan sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement