Senin 08 Sep 2025 12:30 WIB

Harbolnas 2025 Target Rp35 Triliun, Porsi Produk Lokal Didorong

Pemerintah dorong kontribusi produk lokal lebih besar dalam Harbolnas 2025.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Kick-Off Road to Harbolnas 2025 di Graha Sawala Gedung Ali Wardhana Kemenko Perekonomian, Senin (8/9/2025).
Foto: Dian Fath Risalah/Republika
Kick-Off Road to Harbolnas 2025 di Graha Sawala Gedung Ali Wardhana Kemenko Perekonomian, Senin (8/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pemerintah menargetkan nilai transaksi Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025 mencapai Rp35 triliun, naik dari capaian tahun lalu sebesar Rp31 triliun. Persiapan Harbolnas telah dilakukan sejak empat bulan terakhir untuk memperkuat konsumsi sekaligus mendorong produk lokal.

“Harbolnas sudah berjalan 14 tahun. Transaksi tahun lalu Rp31 triliun. Tahun ini berapa? Karena roadmap-nya sudah empat bulan sebelumnya, maka tiap bulan naik Rp1 triliun. Jadi Rp31 tambah Rp4 triliun menjadi Rp35 triliun, itu targetnya,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam acara Kick-Off Road to Harbolnas 2025 di Graha Sawala, Gedung Ali Wardhana Kemenko Perekonomian, Senin (8/9/2025).

Baca Juga

Airlangga menegaskan produk dalam negeri akan menjadi fokus utama. “Produk lokal yang tahun lalu 31 persen diharapkan meningkat. Jadi dalam rangka Road to Harbolnas, kegiatan UMKM semakin didorong, terutama kampanye Bangga Buatan Indonesia,” ujarnya.

Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA), Hilmi Adrianto, menambahkan porsi produk lokal ditargetkan menembus lebih dari 50 persen. “Road to Harbolnas yang kita siapkan sejak September ini diharapkan menjadi persiapan lebih baik, baik dari pelaku usaha, platform e-commerce, maupun UMKM,” kata Hilmi.

Untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah menyiapkan strategi diskon besar. Airlangga menekankan bahwa Harbolnas biasanya menawarkan potongan harga besar, dan tahun ini akan diperluas, tidak hanya secara daring tetapi juga luring, termasuk ritel dan mal pada Desember.

“Program diskon bareng ini bisa membantu daya beli masyarakat,” ujar Airlangga.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Perdagangan, Budi Santoso, menekankan pentingnya kualitas produk UMKM. Menurutnya, e-commerce tidak berdiri sendiri, melainkan ditopang ekosistem yang kuat termasuk UMKM.

“Jika produk UMKM berkualitas, konsumen akan lebih berminat. Kami bersama-sama memperkuat ekosistem ini agar e-commerce, UMKM, dan konsumen bisa tumbuh bersama,” ujarnya.

Airlangga menilai Harbolnas akan menjadi momentum penting bagi ekonomi nasional. Ia menyebut konsumsi saat ini menyumbang 54 persen terhadap PDB. “Konsumsi yang kuat ini juga mendorong Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di ASEAN. Sampai tahun 2030 diperkirakan nilainya mencapai 40 persen dari total 1 triliun dolar AS, atau sekitar 360 hingga 400 miliar dolar AS,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement