Sabtu 06 Sep 2025 17:05 WIB

Bulog Maksimalkan Tujuh Saluran Ini untuk Perdistribusian Beras

Perum Bulog pastikan distribusi beras berjalan optimal lewat tujuh jalur utama.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan proses pemeliharaan beras di gudang penyimpanan, di Kanwil Bulog DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025).
Foto: Republika/Frederikus D Bata
Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani menjelaskan proses pemeliharaan beras di gudang penyimpanan, di Kanwil Bulog DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani kembali menegaskan komitmen pihaknya untuk mendistribusikan beras semaksimal mungkin. Menurut dia, saat ini Bulog telah menggerakkan tujuh saluran distribusi.

Rizal menerangkan, pertama, Bulog bekerja sama dengan pengecer di seluruh pasar tradisional. Kedua, Bulog menyalurkan lewat Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

Baca Juga

“Ketiga, kami salurkan melalui lembaga-lembaga pemerintah lainnya,” kata Rizal saat dijumpai di Kantor Wilayah Bulog DKI Jakarta dan Banten, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Sabtu (6/9/2025).

Tidak hanya lembaga pemerintah sipil, Bulog juga bersinergi dengan TNI/Polri untuk penugasan ini. Kelima, Bulog menyalurkan lewat outlet BUMN pangan, seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN), ID Food, serta Pegadaian. Ada pula outlet binaan Bulog sendiri sebagai saluran keenam.

Saluran ketujuh yakni melalui ritel modern. Ia memahami penyaluran tidak bisa langsung merata ke seluruh daerah. Dibutuhkan bantuan berbagai pemangku kepentingan agar distribusi dapat menjangkau wilayah terpencil.

“Dan kami kemarin juga sudah melaksanakan gerakan pangan murah serentak di tujuh ribu titik penjualan outlet itu. Alhamdulillah, berdampak luar biasa,” ujar Rizal.

Ia menerangkan, hingga hari ini beras yang tersalurkan untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) telah menyentuh angka 327.718 ton. Menurut dia, capaian itu berkat sinergi seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, daerah, TNI/Polri, BUMN, maupun pihak lainnya.

Bulog juga secara periodik melakukan pemeriksaan kualitas beras di laboratorium terakreditasi nasional. Pengujian terakhir pada Agustus 2025 dilakukan di Laboratorium PT Saraswanti Indo Genetech dan Laboratorium PT Sucofindo. Hasilnya menunjukkan beras yang disimpan di gudang Bulog masih memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Rizal menegaskan, sebagai BUMN pangan yang mendapat mandat menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan nasional, Perum Bulog berkomitmen untuk terus memastikan beras yang dikelola dan disalurkan dalam kondisi terbaik. Dengan begitu, kepercayaan masyarakat terhadap ketersediaan, keterjangkauan, dan kualitas pangan nasional tetap terjaga.

Saat ini, Perum Bulog menguasai stok beras sebanyak 3,9 juta ton. Dari jumlah tersebut, sekitar 2,95 juta ton atau 75 persen berasal dari pengadaan dalam negeri. Sisanya dipenuhi melalui pengadaan luar negeri berdasarkan penugasan pemerintah pada akhir 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement