REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Produsen mobil Jepang Mitsubishi Motors memangkas proyeksi laba operasional untuk tahun fiskal saat ini sebesar 30 persen pada Rabu (27/8/2025). Mitsubishi Motors merujuk dampak tarif impor Amerika Serikat, ekspektasi penjualan yang melemah, dan biaya penjualan yang meningkat menjadi alasannya.
Mitsubishi Motors kini memperkirakan laba operasional sebesar 70 miliar yen (Rp7,75 triliun) untuk tahun fiskal hingga Maret mendatang, turun dari perkiraan sebelumnya sebesar 100 miliar yen (Rp 11,07 triliun).
Pengumuman ini langsung memberikan dampak. Saham perusahaan turun 2 persen atas berita tersebut, ditutup pada 401,5 yen.
CEO Takao Kato mengatakan dalam briefing hasil keuangan bahwa perkiraan yang direvisi mencerminkan tantangan dalam menerapkan kenaikan harga dan pemotongan insentif yang direncanakan untuk mengimbangi biaya tarif.
Persaingan di pasar di luar AS semakin ketat karena perusahaan-perusahaan berusaha menyiasati dampak tarif AS, yang meningkatkan biaya penjualan dan menekan keuntungan, katanya.
Perkiraan baru ini mengasumsikan tarif 15 persen yang disepakati Jepang dan Amerika Serikat dalam perjanjian perdagangan bilateral bulan lalu akan berlaku mulai Oktober.