Rabu 27 Aug 2025 00:34 WIB

Suzuki Motor akan Berinvestasi Rp130 Triliun di India untuk Produksi Mobil Listrik Pertamanya

Suzuki e Vitara akan masuk ke Indonesia pada 2026.

Suzuki memperkenalkan Suzuki E Vitara kepada awak media di ICE, BSD City dalam acara media day GIIAS 2025, Rabu (23/7/2025). Mobil listrik Suzuki ini akan dipasarkan pada 2026.
Foto: REPUBLIKA/ISRAR ITAH
Suzuki memperkenalkan Suzuki E Vitara kepada awak media di ICE, BSD City dalam acara media day GIIAS 2025, Rabu (23/7/2025). Mobil listrik Suzuki ini akan dipasarkan pada 2026.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suzuki Motor Jepang akan berinvestasi sebesar 700 miliar rupee (Rp ) di India dalam lima hingga enam tahun ke depan, kata chairman perusahaan itu pada Selasa (26/8/2025), saat produksi mobil listrik pertama perusahaan otomotif tersebut dimulai.

Melalui kepemilikan mayoritasnya di Maruti Suzuki, Suzuki Motors sudah memproduksi 17 model di India untuk diekspor ke sekitar 100 negara, termasuk kembali ke Jepang. Kini, perusahaan tersebut juga akan menjadi pusat produksi global untuk mobil listriknya.

Baca Juga

Saham Maruti Suzuki naik 2,6 persen ke rekor tertinggi setelah investasi diumumkan selama acara untuk menandai dimulainya produksi komersial SUV e Vitara berukuran menengah di pabrik Gujarat, di desa Hansalpur Becharaji.

Maruti akan mengekspor antara 50 ribu hingga 100 ribu unit mobil listrik ini per tahun, kata Chairman Maruti Suzuki RC Bhargava. Ia menambahkan, belum ada jadwal peluncuran di India, pasar mobil terbesar ketiga di dunia di mana Suzuki menguasai pangsa pasar 40 persen. Sebagian karena biaya baterai yang tinggi yang akan meningkatkan biaya bagi konsumen lokal yang sensitif terhadap harga.

Mobil e Vitara akan bersaing dengan Hyundai Creta dan Mahindra XEV 9e. Di Indonesia, e Vitara sudah diperkenalkan di GIIAS 2025 dan dijanjikan akan masuk ke Tanah Air pada 2026.

Suzuki Motor awal tahun ini memangkas target penjualannya di India, pasar terbesar mereka berdasarkan penjualan dan pendapatan. Pabrikan Jepang itu juga mengurangi rencana kendaraan listriknya di tengah persaingan yang semakin ketat di negara Asia Selatan tersebut dan perlambatan global dalam penjualan EV.

Pertumbuhan penjualan EV di India masih melampaui pasar mobil secara keseluruhan, dengan model listrik menyumbang sekitar 4,5 persen dari total penjualan mobil pada tahun fiskal saat ini yang dimulai pada 1 April. Pemerintah mempertahankan target pangsa pasar 30 persen pada tahun 2030.

Pabrik Gujarat direncanakan menjadi salah satu pusat manufaktur otomotif terbesar di dunia, dengan kapasitas terencana 1 juta unit, kata Chairman dan Presiden Suzuki Motor Toshihiro Suzuki. Pabrik tersebut dikelilingi oleh unit industri berlevel rendah yang menampung pemasok Suzuki dan perusahaan lain di kawasan tersebut.

Perdana Menteri India Narendra Modi yang menghadiri acara pada Selasa mengatakan, produksi pabrik tersebut, termasuk e Vitara, merupakan “lompatan besar” menuju tujuan ‘Make in India’ dari pemerintah India. Modi berencana mengunjungi Jepang pada pekan depan

Dia kembali mendorong masyarakat untuk membeli produk lokal, termasuk segala sesuatu yang diproduksi di tanah India, terlepas dari asal investasi, termasuk mobil Maruti.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement