Senin 25 Aug 2025 19:45 WIB

PTPP Raih Kontrak Rp 3,35 Triliun Bangun PLTGU Batam 120 MW

Proyek ini dilaksanakan melalui skema Joint Operation.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Satria K Yudha
(Ilustrasi) Foto areal Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Lombok Peaker di Tanjung Karang, Ampenan, Mataram, NTB, Ahad (26/9/2021).
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
(Ilustrasi) Foto areal Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Lombok Peaker di Tanjung Karang, Ampenan, Mataram, NTB, Ahad (26/9/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – PT PP (Persero) Tbk meraih kontrak baru senilai Rp 3,35 triliun dari proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Batam milik PT PLN (Persero). Dengan tambahan ini, total kontrak baru yang dikantongi PTPP mencapai Rp 14,78 triliun hingga Agustus 2025.

Corporate Secretary PTPP Joko Raharjo mengatakan proyek ini dilaksanakan melalui skema Joint Operation (JO) dengan PTPP sebagai pemimpin konsorsium yang memegang porsi 80 persen.

“Proyek ini dilaksanakan melalui skema Joint Operation (JO), yang mana PTPP bertindak sebagai leader dengan porsi 80 persen,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin (25/8/2025).

PLTGU Batam berlokasi di Kabil Industrial Estate dengan kapasitas 120 MW. Pembangkit akan menggunakan konfigurasi 2 Gas Turbine + 2 HRSG + 1 Steam Turbine berbasis teknologi combined cycle yang diklaim lebih efisien, andal, dan ramah lingkungan.

"Dengan rekam jejak pembangunan PLTGU Tanjung Uncang Batam dan PLTGU KDL Cilegon, kami optimistis proyek PLTGU Batam ini dapat diselesaikan tepat waktu, sesuai standar kualitas tinggi, serta mendukung kebutuhan listrik yang efisien dan ramah lingkungan,” ucap Joko.

Ia menegaskan proyek ini menjadi langkah strategis PTPP memperkuat kiprah di sektor energi. Kehadiran PLTGU Batam diyakini dapat mendukung pertumbuhan industri sekaligus memperkuat daya saing ekonomi Batam dan Kepulauan Riau. “Kehadiran PLTGU Batam akan menjadi katalis bagi pertumbuhan industri, memperkuat daya saing ekonomi Batam dan Kepulauan Riau,” sambungnya.

PTPP juga mendukung program Asta Cita pemerintah, khususnya dalam mewujudkan ketahanan dan kemandirian energi nasional.

Joko menekankan, perseroan terus memperluas portofolio di proyek strategis nasional sektor energi, infrastruktur, dan gedung.

“Langkah ini tidak hanya memperkuat diversifikasi bisnis perseroan, tetapi juga meningkatkan nilai jangka panjang bagi pemegang saham dan investor,” kata Joko.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement