Jumat 01 Aug 2025 12:56 WIB

Harga Beras di Penggilingan, Grosir, dan Eceran Kompak Naik 

BPS ungkap peran besar beras dalam inflasi nasional bulan lalu.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Harga beras mengalami kenaikan di seluruh rantai distribusi pada Juli 2025. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Harga beras mengalami kenaikan di seluruh rantai distribusi pada Juli 2025. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga beras mengalami kenaikan di seluruh rantai distribusi pada Juli 2025. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat lonjakan harga terjadi baik di tingkat penggilingan, grosir, maupun eceran. 

“Rata-rata harga beras di penggilingan pada Juli 2025 secara total adalah naik 2,71 persen secara month to month (mtm) dan naik 4,14 persen secara year on year (yoy),” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi Dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam Konferensi Pers Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Produsen Gabah Juli 2025, Jumat (1/8/2025). 

Baca Juga

Pudji menerangkan, jika dipilah menurut kualitas beras di penggilingan, beras premium tercatat naik 1,93 persen secara bulanan (mtm) dan naik 2,14 persen secara tahunan (yoy). Sedangkan beras medium naik 3,07 persen secara bulanan (mtm) dan naik 5,96 persen secara tahunan (yoy). 

“Untuk tingkat grosir, pada Juli 2025 terjadi inflasi sebesar 1,59 persen secara mtm dan terjadi inflasi sebesar 5,12 persen secara yoy. Di tingkat eceran terjadi inflasi sebesar 1,35 persen secara mtm dan terjadi inflasi 3,81 persen secara yoy,” jelasnya. 

Pudji menekankan, harga beras yang disampaikan tersebut merupakan rata-rata harga beras yang mencakup berbagai kualitas dan juga mencakup seluruh wilayah di Indonesia. 

Mengacu pada data per 1 Agustus 2025, harga rata-rata beras di penggiligan tercatat sebesar Rp 13.346 per kilogram (kg), naik dari bulan sebelumnya yang sebesar Rp 12.994 per kg. 

Adapun harga beras di tingkat grosir naik dari Rp 13.979 per kg pada Juni 2025 menjadi Rp 14.202 per kg pada Juli 2025. Sementara di tingkat eceran, harga beras naik menjadi Rp 15.276 per kg pada Juli 2025 dari level Rp 15.072 per kg pada bulan sebelumnya.

Kenaikan harga beras menjadi pemicu inflasi. BPS mencatat inflasi sebesar 0,30 persen (month to month/mtm) pada Juli 2025, atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen dari 108,27 pada Juni 2025 menjadi 108,60. 

Adapun secara tahunan, inflasi Indonesia tercatat sebesar 2,37 persen. Dan secara tahun kalender atau year to date (ytd) terjadi inflasi sebesar 1,69 persen. 

Pudji mengatakan, kelompok pengeluaran penyumbang inflasi bulanan terbesar adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan inflasi sebesar 0,74 persen dan memberikan andil inflasi 0,22 persen. Komoditas yang dominan mendorong inflasi pada kelompok ini adalah beras yang memberikan andil inflasi sebesar 0,06 persen. 

Komoditas lain yang juga memberikan andil inflasi adalah tomat dan bawang merah dengan andil inflasi masing-masing sebesar 0,05 persen. Kemudian cabai rawit dengan andil inflasi 0,04 persen, bensin dengan andil inflasi 0,03 persen, telur ayam ras dan biaya sekolah dasar dengan andil inflasi masing-masing 0,02 persen. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement