REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk diproyeksikan akan mengoperasikan sekitar 120 pesawat dalam lima tahun ke depan atau pada 2030. Target tersebut didukung oleh suntikan pinjaman pemegang saham (shareholder loan) sebesar Rp6,65 triliun dari Danantara Indonesia.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Wamildan Tsani, optimistis proyeksi tersebut dapat tercapai berkat dukungan pembiayaan yang telah disepakati. Ia menyebut tahun 2026 sebagai titik balik penting bagi kinerja perseroan.
"Garuda Indonesia memproyeksikan akan mengoperasikan total sekitar 120 pesawat hingga lima tahun ke depan," kata Wamildan dalam keterangan di Jakarta, Selasa (24/6/2025).
Ia menuturkan, langkah strategis ini bertujuan memperkuat posisi Garuda Indonesia sebagai pemain utama sektor transportasi udara nasional. Dukungan dari Danantara diharapkan dapat mempercepat akselerasi kinerja dan memperkuat daya saing perusahaan sebagai flag carrier nasional.
"Langkah ini dirancang untuk mengukuhkan posisi maskapai sebagai pemain utama di transportasi udara. Kemitraan dengan Danantara akan mendorong percepatan kinerja Garuda Indonesia sebagai national flag carrier yang kuat dan berdaya saing tinggi," ucap Wamildan.
Kerja sama ini juga ditujukan untuk mendukung kontribusi Garuda Indonesia terhadap pembangunan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.
Wamildan menambahkan, strategi yang ditempuh difokuskan pada ekspansi jaringan dan optimalisasi alat produksi agar dapat menghasilkan kinerja operasional yang semakin solid. Ia menegaskan bahwa kemitraan ini telah melalui proses kajian komprehensif dengan prinsip tata kelola yang baik.
"Kami optimistis akan membukukan pendapatan bersih (net income) yang positif. Ini merupakan bagian dari peningkatan dan optimasi operasional perusahaan," ujar Wamildan.