REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Produk-produk pertanian Indonesia kian melebarkan sayap melalui aktivitas ekspor yang semakin moncer ke Mesir. Di antaranya, produk bumbu dan rempah-rempah yang mendapatkan pasar cukup luas di Kairo.
Minat besar dari pasar Kairo terhadap produk pertanian Indonesia diungkapkan oleh Ziyad Mubarak, perwakilan direksi Tredco Passap, pelaku usaha makanan dan minuman Mesir, saat berkunjung ke Kantor KBRI Kairo. Dalam kesempatan itu hadir Atase Perdagangan KBRI Kairo, M Syahran Bhakti, dan Koordinator Fungsi Ekonomi, Abdul Gafur.
Dalam pertemuan tersebut, Ziyad Mubarak menerangkan pihaknya tertarik mengimpor produk makanan dan minuman olahan, bumbu masakan, serta rempah-rempah dari Indonesia. Ia melihat peluang pemasaran produk Indonesia di Mesir sangat besar.
Hal itu didukung oleh kemitraan perusahaannya dengan Fathallah Market yang memiliki 95 cabang di seluruh Mesir, ditambah foodspot yang dikelola sendiri di Ras El Hekma, Marsa Matrouh, dan doodspot di Kota Terpadu Al Shourouk City. Selain itu, Ziyad juga mengungkapkan pihaknya memiliki kerja sama suplai produk ke supermarket Gourmet di Mesir.
Atase Perdagangan KBRI Kairo, M Syahran Bhakti, menyambut positif minat Ziyad Mubarak untuk mengimpor produk unggulan Indonesia, khususnya produk makanan dan minuman, bumbu, serta rempah-rempah untuk dijual secara eceran di supermarket Mesir.
“Kami akan mencoba mengimpor produk bumbu masakan yang diproduksi oleh Mamasuka sebanyak satu kontainer untuk dipasarkan di supermarket mitra kami di Mesir. Kami akan melakukan komunikasi bisnis dengan divisi ekspor Mamasuka dan produsen bumbu masak Indonesia lainnya,” kata Ziyad dalam keterangannya, dikutip Selasa (24/6/2025).
Koordinator Fungsi Ekonomi KBRI Kairo, Abdul Gafur, menambahkan adanya minat dari buyer Mesir memberikan peluang besar bagi produsen dan UMKM Indonesia untuk melakukan penetrasi pasar di Mesir. Hal ini juga akan memudahkan diaspora Indonesia mendapatkan produk favorit mereka, serta membuka peluang kolaborasi pemasaran produk dengan diaspora RI yang saat ini berjumlah 20 ribu orang.
Berdasarkan data perdagangan yang dihimpun, terjadi peningkatan ekspor produk makanan dan minuman, bumbu instan, dan rempah-rempah Indonesia ke Mesir. Mengutip laporan Badan Pusat Statistik (BPS) RI, total perdagangan Indonesia–Mesir pada Januari–April 2025 mencapai 690 juta dolar AS atau meningkat 45,53 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 sebesar 474 juta dolar AS. Nilai ekspor Indonesia ke Mesir mencapai 545 juta dolar AS atau naik 33,60 persen dari periode yang sama tahun 2024 sebesar 408 juta dolar AS.
Produk hasil pertanian yang mendominasi peningkatan ekspor sesuai data BPS Mesir periode Maret 2025 di antaranya kelapa dan kacang-kacangan sebesar 1,9 juta dolar AS atau meningkat 259 persen dibanding tahun lalu sebesar 534 ribu dolar AS; produk ikan beku sebesar 345 ribu dolar AS atau meningkat 126 persen dibanding tahun lalu sebesar 152 ribu dolar AS; serta bumbu masak sebesar 454 ribu dolar AS atau naik 33 persen dibanding tahun lalu sebesar 341 ribu dolar AS.
Kemudian biji pala dan kapulaga sebesar 524 ribu dolar AS atau naik 969 persen dibanding tahun lalu sebesar 49 ribu dolar AS; minyak kelapa mencapai 11,68 juta dolar AS atau naik 46 persen dibanding tahun lalu sebesar 7,99 juta dolar AS; dan minyak kelapa sawit serta turunannya mencapai 227 juta dolar AS atau meningkat 3,86 persen dibanding perolehan ekspor tahun lalu sebesar 218 juta dolar AS.
KBRI Kairo berharap supermarket-supermarket di Mesir semakin terbuka terhadap produk Indonesia. Tidak hanya menjual, tetapi juga menjadi wadah untuk memperkenalkan dan mempromosikan produk Indonesia, termasuk produk UMKM, kepada warga Mesir dan sekitarnya.