Selasa 24 Jun 2025 17:45 WIB

Barantin: Perlu Dukungan Akademisi Dorong Peningkatan Ekspor

Barantin siap bersinergi untuk tingkatkan ekspor.

Sejumlah petugas Badan Karantina Indonesia (Barantin) memeriksa bawang bombai impor.
Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Sejumlah petugas Badan Karantina Indonesia (Barantin) memeriksa bawang bombai impor.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kepala Badan Karantina Indonesia (Barantin) Sahat M Panggabean mengemukakan bahwa diperlukan dukungan akademisi untuk melahirkan inovasi budidaya agar dapat terus mendorong percepatan dan peningkatan ekspor di Indonesia.

"Kerja sama dengan pihak akademisi penting sekali untuk bisa menjawab tantangan kekarantinaan sehingga ekspor kita bisa terus meningkat," ujarnya saat lawatan di Makassar, Selasa.

Baca Juga

Maka dari itu, sehari sebelumnya, Kepala Barantin melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama dengan Universitas Hasanuddin untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dalam menghadapi tantangan kekarantinaan dalam pengawasan keamanan dan perlindungan sumber daya alam hayati pertanian dan perikanan di kawasan timur Indonesia.

"Penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara ilmu pengetahuan dan kebijakan publik adalah kunci untuk menjawab tantangan ke depan," tambah Sahat.

Kerja sama ini akan difokuskan pada pengembangan sumber daya manusia, penelitian, dan pengembangan teknologi di bidang keanekaragaman hayati, serta pemanfaatan sarana-prasarana secara kolaboratif.

Sebagai implementasi, pada saat yang sama, Sekretaris Barantin, Shahandra Hanintiyo menandatangani perjanjian kerja sama dengan empat fakultas sekaligus, masing-masing Fakultas Pertanian, Ilmu Kelautan dan Perikanan, Kedokteran khususnya Program Studi Kedokteran Hewan dan MIPA.

"Dengan sinergi yang kuat, kita dapat melahirkan inovasi iptek di bidang karantina demi pembangunan yang berkelanjutan, khususnya untuk wilayah timur Indonesia," katanya.

Kata Sahat, Balai Besar Karantina di Sulawesi Selatan merupakan ‘hub’ bagi kawasan tengah dan timur wilayah Indonesia yang terus dikawal kelancaran arus lalu lintas sekaligus kesehatan dan keamanannya.

Berdasarkan data, terjadi peningkatan yang signifikan terhadap arus ekspor komoditas di semester I tahun 2025 dibandingkan tahun 2024, khususnya untuk komoditas perikanan sebanyak dua kali lipat dan komoditas pertanian tercatat kenaikan 75 persen pada hewan maupun tumbuhan.

Dia juga menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Universitas Hasanuddin atas semangat kolaboratif dalam membangun kerja sama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement