Rabu 18 Jun 2025 07:11 WIB

Maruarar Tambah Kuota Rumah Bersubsidi untuk Sopir Taksi dan Karyawan Blue Bird

Pemerintah perkuat akses hunian terjangkau bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Warga melihat rumah subsidi di Perumahan Graha Arraya, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jumat (21/2/2025) Bank Tabungan Negara (BTN) berkomitmen mendukung program 3 juta rumah dengan menyalurkan dan menyediakan akses Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan pekerja informal. Selain itu BTN juga menerapkan berbagai strategi dan inovasi untuk mewujudkan program tersebut. Program 3 juta rumah ini diharapkan dapat menjadi momentum bangkitnya ekonomi nasional karena dapat mendorong pertumbuhan sektor perumahan dan berbagai industri terkait. Program 3 juta rumah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Foto: Republika/Prayogi
Warga melihat rumah subsidi di Perumahan Graha Arraya, Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Jumat (21/2/2025) Bank Tabungan Negara (BTN) berkomitmen mendukung program 3 juta rumah dengan menyalurkan dan menyediakan akses Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) subsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah dan pekerja informal. Selain itu BTN juga menerapkan berbagai strategi dan inovasi untuk mewujudkan program tersebut. Program 3 juta rumah ini diharapkan dapat menjadi momentum bangkitnya ekonomi nasional karena dapat mendorong pertumbuhan sektor perumahan dan berbagai industri terkait. Program 3 juta rumah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menambah kuota rumah bersubsidi dari 5.000 unit menjadi 8.000 unit untuk pengemudi taksi dan karyawan Blue Bird. Para pengemudi taksi sangat terbantu dengan adanya program perumahan bersubsidi.

“Saya tambahkan 3.000 (unit), jadi 8.000,” ujar Ara saat penandatanganan nota kesepahaman Program Rumah Pengemudi dan Karyawan Blue Bird di Jakarta, Selasa (17/6/2025).

Baca Juga

Dengan cicilan Rp 1,2 juta per bulan, lanjut Ara, para pengemudi dan karyawan yang masuk dalam kategori masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sudah bisa memiliki rumah pribadi, dibandingkan dengan harus mengontrak.

“Program ini luar biasa, apalagi Presiden Prabowo luar biasa memberikan PPN gratis, BPHTB gratis, PBG gratis. Jadi banyak kemudahan yang diberikan Presiden pada sopir-sopir ini semua,” kata Ara.

Sementara itu, Direktur PT Blue Bird Group Adrianto Djokosoetono mengatakan perusahaan mendukung program pemerintah untuk penyediaan 3 juta rumah.

Menurut Adrianto, program tersebut juga sejalan dengan visi perusahaan untuk mendukung penciptaan kesejahteraan sosial bagi pengemudi, karyawan, dan masyarakat.

“Dengan dukungan program KPR-FLPP, kami melihat ini sebagai langkah konkret yang akan membawa dampak luas, meningkatkan produktivitas, mayoritas, dan tentu semangat dalam pekerjaan,” ujar Adrianto.

Saat ini, sudah terdaftar lebih dari 2.400 pengemudi dan karyawan yang mengambil rumah bersubsidi. Rumah tersebut berada di wilayah Jabodetabek.

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Danantara, Rosan Roeslani, sudah berbicara dengan bank-bank Himbara, ditambah Bank Syariah Indonesia, dan juga dengan BTN untuk memberikan pendanaan kepada perumahan yang nanti akan dibangun oleh Kementerian PKP.

“Sampai akhir tahun ini kurang lebih kami sudah hitung mungkin bisa mencapai Rp 130 triliun, dan tentunya skemanya sudah kita matangkan dan ini bisa langsung berjalan,” ujar Rosan dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa.

Proyek perumahan ini adalah proyek yang sangat penting sesuai arahan Presiden Prabowo yang harus didukung bersama-sama oleh semua pihak.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement