Sabtu 07 Jun 2025 11:42 WIB

Perkuat Pengawasan, Kementan Pastikan Peredaran Hewan Kurban Aman

Kementan memastikan kesiapan stok hewan kurban dalam kondisi aman.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Sapi kurban dari Presiden RI Prabowo Subianto, di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom, Kota Bandung, Sabtu (7/6/2025).
Foto: Edi Yusuf
Sapi kurban dari Presiden RI Prabowo Subianto, di Rumah Potong Hewan (RPH) Ciroyom, Kota Bandung, Sabtu (7/6/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan kesiapan stok hewan kurban dalam kondisi aman, sehat, dan sesuai syariat. Saat ini masih dalam momen hari raya Idul Adha 1446 Hijriah.

Berdasarkan data proyeksi Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementan, ketersediaan hewan kurban nasional pada 2025 mencapai 3.217.397 ekor. Sedangkan kebutuhannya diperkirakan sekitar 2.074.269 ekor. Dengan kondisi tersebut, Indonesia terdapat surplus sekitar 1,14 juta ekor hewan kurban yang cukup signifikan.

Baca Juga

Di tengah semaraknya perayaan Idul Adha, Kementan tetap menekankan pentingnya kewaspadaan terhadap Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) seperti PMK, Lumpy Skin Disease (LSD), dan antraks. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Agung Suganda, memastikan pengawasan hewan kurban dilakukan secara menyeluruh dengan mengerahkan lebih dari 9.743 petugas di seluruh Indonesia.

"Kami pastikan hewan kurban yang dipotong memenuhi prinsip Aman, Sehat, Utuh, dan Halal (ASUH), bebas dari penyakit, serta sesuai kaidah kesejahteraan hewan,” ujar Agung, dikutip Sabtu (7/6/2025).

Pengawasan dilakukan melalui pemeriksaan dokumen Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH), pemeriksaan sebelum dan sesudah pemotongan, serta penilaian terhadap tempat pemotongan. Tim pengawas terdiri dari berbagai unsur, mulai dari Ditjen PKH, dinas provinsi/kabupaten/kota, Fakultas Kedokteran Hewan dari 11 universitas, hingga organisasi profesi seperti PDHI dan PAVETI.

Untuk wilayah Jabodetabek, Ditjen PKH menurunkan 146 petugas khusus guna memastikan pemotongan kurban berjalan sesuai standar yang ditetapkan. Dari sisi kehalalan, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) turut menekankan pentingnya sinergi lintas lembaga, khususnya dalam penugasan juru sembelih halal.

"Kami terus bersinergi dengan Kementan untuk menjamin bahwa proses pemotongan tidak hanya sehat dan aman, tapi juga halal. Ini bagian dari tanggung jawab bersama,” ujar Direktur Pengawasan Jaminan Produk Halal BPJPH, Budi Setyo Hartoto.

Dengan kesiapan yang matang dari berbagai pihak, pelaksanaan kurban Idul Adha tahun ini diharapkan menjadi momen ibadah yang bermakna sekaligus mempererat solidaritas sosial di tengah masyarakat. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sendiri menyalurkan 62 ekor hewan kurban, didistribusikan ke sejumlah daerah, termasuk kepada anak yatim, fakir miskin, dan masyarakat yang membutuhkan. 

"Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Ini untuk saudara-saudara kita, fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang membutuhkan" kata Amran di AAS Building, Makassar, Jumat (6/6/2025).

Menurutnya, semangat berbagi di Hari Raya Idul Adha bukan sekadar rutinitas tahunan. Mentan menegaskan ini merupakan bentuk empati yang lahir dari pengalaman pribadi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement