Sabtu 07 Jun 2025 10:57 WIB

Mentan Kurban 62 Ekor Sapi di Momen Idul Adha

Daging hewan kurban tersebut akan disalurkan kepada masyarakat.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
Foto: Republika/Frederikus D Bata
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman melaksanakan kurban dengan memotong sebanyak 62 ekor sapi pada Hari Raya Idul Adha 2025/1446 Hijriah untuk sejumlah daerah di Indonesia. Mentan mengatakan, daging hewan kurban tersebut akan disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan, termasuk anak yatim, fakir miskin, dan kelompok rentan lainnya.

“Sebanyak 62 ekor kami akan bagikan ke yatim piatu. Ada yang di Jakarta, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, dan lainnya. Ini untuk saudara-saudara kita fakir miskin, yatim piatu, seluruh teman-teman yang membutuhkan,” kata Mentan sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat (6/6/2025).

Baca Juga

Mentan menilai momentum Idul Adha bukan hanya tradisi tahunan, melainkan bentuk empati mendalam yang tumbuh dari pengalaman hidup dalam kesulitan dan keinginan kuat untuk membantu sesama. Baginya semangat berbagi di Hari Raya Kurban menjadi bagian dari komitmen Kementerian Pertanian untuk terus hadir di tengah masyarakat, khususnya mereka yang membutuhkan, sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kondisi sosial ekonomi.

Ia menuturkan pengalaman hidup dalam kesusahan membentuk dorongan kuat untuk terus memberi dan mengingatkan pentingnya berbagi, terutama kepada saudara-saudara yang kurang mampu agar tetap merasa diperhatikan dan dihargai.

"Kami pernah merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita. Kami lama hidup susah, jadi itu selalu mengingatkan kami bahwasanya saudara kami selalu ingin berbagi pada saudara kita,” ujarnya.

Selain menyalurkan kurban, Mentan juga menegaskan komitmennya dalam melindungi petani dan menjaga ketersediaan pangan nasional.

Ia mengungkapkan adanya upaya manipulasi data stok beras oleh oknum tertentu yang kini tengah ditindak oleh Satgas Pangan. Saat ini sementara diproses oleh Satgas Pangan, pihaknya meminta jangan mempermainkan nasib petani dan konsumen.

"Sekarang beras kita banyak, tapi ada yang mencoba-coba memainkan data sehingga kelihatannya beras kita kurang pasokan. Ternyata setelah diperiksa, itu benar,” jelas Amran.

Oknum yang terlibat dalam upaya manipulasi data stok pangan memang telah menyampaikan permintaan maaf namun proses hukum terhadap kasus tersebut akan tetap dilanjutkan sesuai ketentuan yang berlaku.

Ia menekankan tindakan tegas perlu diambil karena jika manipulasi ini dibiarkan, bisa berdampak pada keputusan impor yang merugikan petani dan melemahkan semangat mereka untuk terus berproduksi dalam menjaga ketahanan pangan nasional.

"Saya tidak akan biarkan pihak-pihak yang melemahkan petani,” tegasnya.

Mentan Amran juga menyampaikan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, pemerintah terus memberi perhatian dan kemudahan bagi sektor pertanian, termasuk melalui bantuan pupuk dan kebijakan harga yang menguntungkan petani.

“Bapak Presiden telah memberi kemudahan bagi pertanian, bantuan pupuk, memberi harga yang baik. Jadi jangan dizalimi petani. Kalau negara mau kuat, ingat petani," tutur Mentan.

"Petani kita, baik pangan, perkebunan, maupun peternakan, jumlahnya mencapai 150 sampai 160 juta. Nah, kalau ini diperkuat, pasti Republik ini kuat,” tambah Mentan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement