Kamis 04 Dec 2025 08:44 WIB

Sun Life Ungkap Mayoritas Keluarga di RI Tertekan Biaya Hidup

Banyak keluarga belum memiliki perencanaan keuangan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Satria K Yudha
Sejumlah pegawai saat berjalan di kawasan Sudirman, Jakarta.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pegawai saat berjalan di kawasan Sudirman, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tekanan biaya hidup yang terus meningkat sepanjang 2025 membuat banyak keluarga Indonesia berada pada situasi finansial yang kian rapuh. Laporan Financial Resilience Index Sun Life Indonesia 2025 menunjukkan, 70 persen keluarga merasakan kenaikan signifikan biaya kebutuhan sehari-hari, sementara lebih dari separuh belum memiliki rencana keuangan yang melampaui satu tahun.

Kondisi tersebut mendorong rumah tangga melakukan penyesuaian. Sebanyak 58 persen keluarga memotong pengeluaran nonprioritas, dan 43 persen bahkan memangkas kebutuhan yang seharusnya esensial.

Baca Juga

Situasi ini kontras dengan harapan jangka panjang, yaitu 71 persen keluarga masih ingin meningkatkan kekayaan, dan 73 persen berharap dapat meninggalkan warisan terutama untuk pendidikan generasi berikutnya.

President Director Sun Life Indonesia, Albertus Wiroyo, menyebut keluarga berada pada fase serba-tanggung, harus mengelola kebutuhan harian sekaligus menjaga cita-cita finansial jangka panjang.

“Keluarga Indonesia saat ini berada di persimpangan yang sulit—mereka harus memenuhi kebutuhan mendesak hari ini sambil tetap mempersiapkan masa depan,” ujarnya di Jakarta, Rabu (3/12/2024).

Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia, Maika Randini, menilai tantangan setiap keluarga tidak seragam sehingga pendampingan finansial perlu disesuaikan dengan fase kehidupan, mulai dari keluarga muda hingga keluarga mapan.

Sementara itu, Certified Financial Planner Aline Wiraatmaja menekankan kebutuhan kerangka keuangan yang lebih terstruktur agar keluarga tetap memiliki pegangan di tengah tekanan biaya hidup.

Kenaikan biaya hidup dan lemahnya perencanaan jangka menengah diperkirakan masih menjadi isu utama pada 2025. Dengan kebutuhan pendidikan yang terus meningkat serta tingginya keinginan menyiapkan warisan, penguatan literasi dan ketahanan finansial rumah tangga menjadi pekerjaan rumah mendesak agar keluarga mampu menjaga stabilitas hari ini tanpa mengorbankan masa depan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement