Rabu 04 Jun 2025 11:11 WIB

Diler Keluhkan Pabrikan Mobil China, Ini Penyebabnya

Beberapa diler terancam tutup karena sepi pembeli.

Diler Chery MAN Fatmawati Jakarta Selatan yang diresmikan, Rabu (21/8/2024), menjadi diler ke-34 Chery Sales Indonesia. Foto illustrais.
Foto: REPUBLIKA/FIRKAH FANSURI
Diler Chery MAN Fatmawati Jakarta Selatan yang diresmikan, Rabu (21/8/2024), menjadi diler ke-34 Chery Sales Indonesia. Foto illustrais.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Diler mobil China pada Selasa (3/6/2025) meminta produsen mobil untuk berhenti menjual terlalu banyak mobil di diler. Sebab, perang harga yang intens menekan arus kas diler, menurunkan profitabilitas dan memaksa beberapa diler tutup.

Usulan tersebut muncul setelah seruan resmi selama akhir pekan bagi industri otomotif untuk menghentikan perang harga yang menyakitkan dan terjadi di China sejak beberapa waktu terakhir.

Baca Juga

“Kondisi yang dihadapi diler mobil telah menjadi semakin parah di tengah putaran baru diskon besar-besaran sejak kuartal kedua,” kata Kamar Dagang Diler Mobil China di Beijing, dalam sebuah pernyataan sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (3/6/2025).

“Produsen mobil harus menetapkan target produksi dan penjualan tahunan yang wajar dan tidak boleh mentransfer inventaris ke diler dan memaksa mereka untuk menimbun mobil,” usulan kamar dagang tersebut pada hari Selasa.

Siklus pembayaran ke diler harus dipersingkat dan diler tidak boleh dipaksa untuk menarik diri dari jaringan dan menutup toko mereka atas nama mengoptimalkan saluran jaringan," katanya.

Pekan lalu media lokal melaporkan jaringan diler besar pembuat kendaraan listrik China BYD di provinsi timur Shandong gulung tikar dengan sedikitnya 20 tokonya ditemukan sepi atau tutup.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement