Jumat 06 Jun 2025 06:18 WIB

Modal Asing Keluar Rp 4,48 Triliun di Awal Juni, BI Perkuat Koordinasi

Yield SBN 10 tahun turut mengalami penurunan ke level 6,78 persen.

Petugas menunjukan uang dollar AS.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Petugas menunjukan uang dollar AS.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing keluar bersih dari pasar keuangan domestik sebesar Rp 4,48 triliun pada pekan pertama Juni 2025, yakni dalam periode transaksi 2–4 Juni 2025. Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menjelaskan bahwa nilai tersebut merupakan hasil dari kombinasi arus keluar dan masuk dana asing pada beberapa instrumen keuangan.

"Jumlah tersebut terdiri dari modal asing keluar bersih di pasar saham dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), masing-masing sebesar Rp 3,98 triliun dan Rp 5,69 triliun," ujarnya di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Baca Juga

Di sisi lain, terdapat arus modal asing masuk bersih di pasar Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 5,19 triliun, sehingga net outflow total menjadi Rp 4,48 triliun.

Sejak awal tahun hingga 4 Juni 2025, akumulasi modal asing keluar bersih dari pasar saham dan SRBI masing-masing tercatat sebesar Rp 46,67 triliun dan Rp 19,34 triliun. Sementara modal asing masuk bersih di pasar SBN mencapai Rp 46,70 triliun.

Sementara itu, premi risiko investasi Indonesia yang tercermin dalam credit default swaps (CDS) tenor 5 tahun turun menjadi 76,99 basis poin (bps) pada 4 Juni, dari posisi 78,12 bps pada 30 Mei 2025.

Pada perdagangan Kamis pagi (5/6), nilai tukar rupiah dibuka menguat ke level Rp 16.250 per dolar AS, dibandingkan dengan posisi penutupan Rabu (4/6) di level Rp 16.285 per dolar AS.

Adapun indeks dolar AS (DXY) terpantau melemah ke level 98,79 pada penutupan perdagangan Rabu. Indeks DXY mengukur pergerakan dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia, yaitu euro, yen Jepang, pound sterling, dolar Kanada, krona Swedia, dan franc Swiss.

Imbal hasil (yield) SBN 10 tahun turut mengalami penurunan ke level 6,78 persen pada Kamis pagi, dari sebelumnya 6,81 persen pada perdagangan Rabu. Untuk US Treasury Note tenor 10 tahun, yield tercatat turun ke level 4,355 persen.

Bank Indonesia menegaskan akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait, serta mengoptimalkan bauran kebijakan guna menjaga ketahanan eksternal dan stabilitas ekonomi nasional.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement