Senin 03 Mar 2025 16:02 WIB

Honda Pindahkan Produksi Civic Untuk Hindari Tarif 25 Persen

Honda menjual sekitar 1,4 juta mobil dan truk di Amerika Serikat tahun 2024.

Sebuah Honda Civic Hybrid terlihat dipajang setelah memenangkan penghargaan Mobil Terbaik Amerika Utara 2025 pada hari media di Detroit Auto Show 2025 di Huntington Place di Detroit, Michigan, AS 10 Januari 2025.
Foto: REUTERS
Sebuah Honda Civic Hybrid terlihat dipajang setelah memenangkan penghargaan Mobil Terbaik Amerika Utara 2025 pada hari media di Detroit Auto Show 2025 di Huntington Place di Detroit, Michigan, AS 10 Januari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Honda telah memutuskan untuk memproduksi Civic hybrid generasi berikutnya di negara bagian Indiana, Amerika Serikat, bukan di Meksiko. Hal ini menurut sumber dilakukan Honda untuk menghindari potensi tarif pada salah satu model mobil terlarisnya.

Perubahan ini menggarisbawahi bagaimana produsen mobil berusaha keras untuk beradaptasi dengan usulan tarif 25 persen yang diajukan Presiden AS Donald Trump terhadap barang-barang dari Meksiko dan Kanada.

Baca Juga

Meskipun beberapa produsen mobil telah menyatakan kekhawatirannya mengenai tarif tersebut, langkah Honda adalah tindakan nyata pertama yang dilakukan oleh perusahaan mobil besar Jepang.

Produsen mobil terbesar kedua di Jepang pada awalnya berencana memproduksi Civic generasi berikutnya di Guanajuato, Meksiko, menurut tiga orang sumber. Produksi dijadwalkan akan dimulai pada November 2027, menurut salah satu sumber.

“Meksiko dipilih karena meningkatnya biaya sehingga sulit memproduksi mobil di Indiana dan Kanada,” kata salah satu dari mereka.

“Saat ini mereka berencana untuk memproduksi model Civic baru di Indiana mulai Mei 2028 dengan perkiraan produksi tahunan sekitar 210.000 unit,” kata salah satu sumber. Honda akan mengimpor dari negara-negara yang tidak terkena tarif jika produksi di Indiana tidak memenuhi permintaan.

Seorang juru bicara Honda menolak mengomentari perubahan rencana produksi Civic, dan menambahkan bahwa perusahaan akan terus mempertimbangkan permintaan dan lingkungan bisnis sambil mempertimbangkan “produksi dan alokasi optimal secara global”.

Meksiko telah lama menjadi pusat produksi berbiaya rendah bagi produsen mobil Jepang dan global lainnya. Honda mengirimkan sekitar 80 persen produksinya di Meksiko ke Amerika Serikat, pasar mobil terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok.

Chief Operating Officer Honda Shinji Aoyama memperingatkan pada bulan November bahwa Honda harus mempertimbangkan pengalihan produksi jika AS ingin mengenakan tarif permanen pada kendaraan impor.

Kasus Honda menggarisbawahi betapa berpotensi mengganggu tarif AS bagi industri yang tidak dapat secara drastis mengubah rencana produksi dalam jangka pendek mengingat investasi dan jalur produksi berbeda yang digunakan untuk pasar berbeda.

Honda menjual sekitar 1,4 juta mobil dan truk di Amerika Serikat tahun lalu, termasuk model Acura. Honda menjual lebih dari 240.000 Civic, baik model bensin maupun hibrida bensin-listrik, menjadikan mobil Honda terlaris kedua di pasar AS setelah CR-V.

Menurut data perusahaan penjualan Civic di AS, yang dikenal karena harganya yang terjangkau, naik 21 persen dibandingkan tahun lalu pada tahun lalu.

Sekitar 40 persen kendaraan yang dijual Honda di AS diimpor dari Meksiko dan Kanada.

Selain itu, Honda mengekspor sekitar 60.000 mobil buatan AS ke Meksiko atau Kanada, yang berarti jika negara-negara tersebut menerapkan tarif balasan, Honda dapat menghadapi kenaikan biaya lebih lanjut.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement