REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Kredit Utama Fintech Indonesia (RupiahCepat) dilaporkan telah melakukan komunikasi langsung dengan seorang warga yang merupakan pengguna media sosial. Balandina Siburian, Direktur Utama RupiahCepat, mengaku ingin menyamakan pemahaman atas kronologis kejadian serta menjajaki solusi penyelesaian yang mengedepankan prinsip keadilan dan itikad baik dari semua pihak.
Proses diskusi ini dilakukan secara tertutup dan mengedepankan kerahasiaan serta kenyamanan pihak pengguna. “Kami menghargai setiap masukan dan pengaduan dari pengguna sebagai bagian dari proses perbaikan layanan secara berkelanjutan. Kami juga berterima kasih atas atensi dan pengawasan dari OJK dan AFPI dalam penanganan kasus ini,” ujar Baladina Siburian, Direktur Utama RupiahCepat, lewat keterangan tertulis.
Sebelumnya, pengguna media sosial X menyampaikan keluhannya terkait dana pinjaman yang masuk ke rekeningnya secara tiba-tiba dari aplikasi RupiahCepat. Padahal, ia tidak melakukan pengajuan pinjaman ke aplikasi tersebut. Hal ini bermula saat nomor tidak dikenal menghubunginya melalui WhatsApp.
Pihak penelepon yang mengaku dari tim manajemen keuangan RupiahCepat, meminta pengguna untuk mengecek rekening karena sistem sedang error.
Pengguna X yang bermaksud ingin mengembalikan dana secara penuh. Pengguna pun menyadari dirinya terkena scam setelah mengetahui nomor rekening yang digunakan untuk transfer pengembalian dana bukanlah nomor rekening resmi RupiahCepat.