REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perindustrian akan terus fokus mengakselerasi agar industri maritim, galangan kapal maupun industri perkapalan bertransformasi ke green industri atau industri hijau. Nilai ekspor industri maritim maupun perkapalan Indonesia dalam 10 tahun terakhir terus meningkat.
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (Imatap) Kemenperin Kemenperin, Mahardi Tunggul Wicaksono, mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki potensi industri maritim yang berperan besar mendukung industri hijau. "Untuk itu Kemenperin mendorong akselerasi transformasinya,” ujar dia saat membuka pameran dan seminar Sea Indonesia di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Berdasarkan data Kemenperin, Mahardi mengungkapkan, nilai ekspor industri maritim maupun perkapalan Indonesia dalam periode 10 tahun terakhir terus meningkat. Pada tahun 2024, nilai ekspornya mencapai 835 juta dolar AS. "Bahkan pada tahun 2022 pernah menembus 1,2 miliar dolar AS,” sebutnya.
Sea Indonesia, pameran kemaritiman terbesar dan terlengkap di Indonesia, kembali hadir untuk kedua kalinya di Jakarta pada 14-16 Mei 2025. Menghadirkan lebih dari 150 peserta dari dalam dan luar negeri, pameran ini menjadi ajang bertemunya pengusaha kemaritiman Indonesia dan internasional untuk membangun kolaborasi bisnis.
Direktur Utama PT Kshatriya Piningit Kamulyan, Johnson W Sutjipto, selaku event organizer, mengatakan ajang Sea Indonesia menjadi kesempatan yang sangat bagus bagi pelaku usaha kemaritiman Indonesia untuk membangun kolaborasi dan kerja sama dengan perusahaan kemaritiman global. Selama tiga hari, para exhibitor dan visitor dapat saling bertukar pandangan dan informasi serta dapat melakukan kerja sama bisnis dan investasi.
Dia menjelaskan ajang ini menyediakan segala yang diperlukan untuk mendukung terwujudnya kerja sama bisnis dan investasi. Pelaksanaan perhelatan ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia sehingga perlu terus menyalakan semangat kemaritiman.
Selain itu, recovery ekonomi Indonesia ke arah yang lebih baik menuju pertumbuhan delapam persen dalam lima tahun ke depan membutuhkan konektivitas antarpulau dan antarnegara yang andal. "Pelaksanaan event ini juga bertepatan dengan 20 tahun implementasi asas cabotage di Indonesia sesuai dengan Instruksi Presiden No. 5 tahun 2005 tentang Pemberdayaan Industri Pelayaran Nasional," ujarnya.