REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) atau BKI, Arisudono Soerono, mengatakan BKI berhasil menunjukkan kapabilitas sebagai induk Holding BUMN Jasa Survei, yang beranggotakan Sucofindo dan Surveyor Indonesia dalam dua tahun terakhir. Ari menyampaikan BKI sebagai satu-satunya Badan Klasifikasi Nasional yang ditugaskan pemerintah berfokus pada proses bergabungnya International Association of Classification Societies (IACS) dan mempertahankan predikat white-list di Tokyo MoU, sustainability serta peningkatan jasa serta layanan industri maritim.
"BKI sedang dalam proses bergabung menjadi anggota IACS. November 2023, BKI berstatus sebagai applicant untuk keanggotaan IACS. Kita semua tentunya berharap proses yang dijalani oleh BKI dapat berbuah hasil terbaik di penghujung tahun ini atau awal tahun depan,” ujar Arisudono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/1/2024).
Ari mengatakan, saat ini dunia fokus kepada keberlanjutan dalam ekonomi, sosial dan lingkungan. Sektor maritim menjadi salah satu sektor yang berkontribusi terhadap ekonomi dunia karena 80 persen perdagangan internasional diangkut oleh transportasi laut.
"Ketergantungan kepada sektor maritim, terlebih Indonesia adalah negara kepulauan, membuat kita semua di sini sangat relevan untuk berkolaborasi dalam pencapaian keberlanjutan di industri maritim dalam rangka Empowering Maritime Industries towards Sustainable Shipping," kata Ari.
Ari menyampaikan BKI bersama seluruh pemangku kepentingan maritim juga melakukan pertemuan rutin Majelis BKI dalam membahas kemajuan industri kemaritiman Indonesia.
Direktur Operasi BKI, Benny Susanto, memaparkan perkembangan dan fokus perusahaan pada 2024 yang mendukung memajukan pelayaran Indonesia berkelanjutan.
BKI, lanjut Benny, akan menyiapkan target efisiensi energi pada kapal berbendara Indonesia yang didukung oleh stakeholder, peningkatan kualitas safety, pencapaian Net Zero Emission, dan Road Map Dual Fuel and Ship Recycling, pencapaian mutu kualitas internasional bersama, kerja sama dalam melakukan awareness dan familiarisasi kondisi peraturan maritim internasional, dan mendorong upaya meminimalisir resiko kapal yang berlayar secara internasional,
"Kami berharap dengan hadirnya bapak dan Ibu majelis dapat mendukung BKI dan mensosialisasikan kepada para stakeholders. BKI terus melakukan pengembangan untuk kemajuan industri kemaritiman, kami terus melakukan riset dan melakukan beragam upaya untuk menghadirkan kualitas terbaik," ucap Benny.
Ketua Majelis BKI, Laksamana TNI (Purn) Marsetio, mengatakan pentingnya peningkatan pengetahuan jasa klasifikasi serta kolaborasi antarorganisasi dan instansi. Marsetio menilai banyak pendapatan industri klasifikasi yang berasal dari luar negeri, padahal di balik itu adalah pengerjaan orang Indonesia.
"Kuncinya adalah ketidaktahuan, maka mari bersama-sama kita ketahui seperti TKDN dan peningkatan kompetensi SDM. BKI memiliki BKI Academy, untuk memfasilitasi pemahaman terkait jasa klasifikasi," kata Marsetio.