Rabu 30 Apr 2025 17:37 WIB

Menkeu Sebut Investor Masih Percaya pada Perekonomian Indonesia

Investor di seluruh dunia, mencari tempat yang dianggap pasti dan aman.

Rep: Frederikus Dominggus Bata  / Red: Gita Amanda
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia masih menarik bagi para investor di tengah ketidakpastian global. (ilustrasi)
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia masih menarik bagi para investor di tengah ketidakpastian global. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Indonesia masih menarik bagi para investor di tengah ketidakpastian global. Seperti sudah diketahui bersama, investasi menjadi hal vital dalam pengelolaan negara.

Sri Mulyani menerangkan keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menerapkan tarif resiprokal, tidak hanya menyebabkan pergerakan ekspektasi inflasi, kemudian nilai tukar dolar. Namun juga berpengaruh terhadap yield surat berharga negara AS atau yang disebut US treasury. Ini juga relatif memengaruhi yield dari berbagai surat berharga negara dunia, baik itu korporasi maupun sovereign.

Baca Juga

Menurut Menkeu, yang positif dari Indonesia, di luar terjadinya gejolak yield surat berharga negara di AS, dan banyak negara di dunia, yield atau SBN RI relatif stabil. Menurutnya itu sesuatu yang dipandang baik, karena mencerminkan kepercayaan diri, ketenangan, keyakinan dari para investor pemegang SBN.

"Karena mereka percaya kepada perekonomian Indonesia akan terus dikelola dengan baik pertumbuhan relatif tinggi, inflasi rendah dan APBN-nya terjaga atau dijaga dengan baik," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa, di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Sri Mulyani menegaskan, situasi demikian perlu dijaga. Kemudian, ke depannya harus diperkuat karena banyak hal bisa terjadi. Terutama di situasi global seperti ini.

Indonesia, kata dia, perlu mengelola segala situasi dengan baik. Sehingga memberikan kenyamanan bagi para investor. Pada saat yang sama, juga semakin menarik minat bagi pihak luar yang ingin memutar uangnya di tanah air. "Ini memberikan hal positif yang kita perkuat karena dalam suasana ketidakpastian dan dinamika global, investor di seluruh dunia, mencari tempat yang dianggap pasti dan aman," ujar Sri Mulyani.

Ia menerangkan, untuk saat ini dengan pengelolaan ekonomi, APBN, serta makro yang stabil, membuat Indonesia menjadi salah satu pilihan bagi para investor. Menurut Menkeu itu tercermin dari yield SBN RI yang dipercaaya, artinya tidak dijual atau dibuang. "Ini menyebabkan cost of fund kita masih terkendali," kata Sri Mulyani.

Apabila melihat asumsi APBN 2025, yieldnya diasumsikan di 7,0, year to date di 6,98, end of period 6,98, slightly below assumption, sedikit di bawah asumsi. Menurut Menkeu ini menggambarkan hal positif. "Tahun lalu yield surat berharga negara 10 tahun kita diasumsikan di 6,7 mengalami deviasi ke atas yaitu 6,8 rata-rata year to date dan 7,0 untuk end of period."

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement