REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar keuangan global kembali menunjukkan pergerakan signifikan setelah keputusan The Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya. Wall Street mencatat kenaikan, sementara bursa Asia bergerak bervariasi. Di dalam negeri, IHSG diperkirakan bergerak sideways setelah penguatan pada perdagangan sebelumnya.
“IHSG hari ini berpotensi sideways cenderung koreksi setelah mengalami kenaikan signifikan pada perdagangan sebelumnya. Investor dapat mencermati saham-saham dengan strategi yang tepat,” kata CFP Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman, Kamis (20/3/2025).
Indeks utama Wall Street menguat pada Rabu (19/3/2025) setelah Federal Reserve mempertahankan suku bunga acuannya di kisaran 4,25-4,5 persen dan masih memproyeksikan dua kali pemangkasan suku bunga pada 2025. Dow Jones Industrial Average naik 0,92 persen, S&P 500 menguat 1,08 persen, dan Nasdaq Composite melonjak 1,41 persen.
Ketua The Fed Jerome Powell menegaskan bahwa ekonomi AS tetap kuat, dengan pasar tenaga kerja yang solid dan inflasi yang semakin mendekati target 2 persen. “Secara keseluruhan, ekonomi telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam dua tahun terakhir. Kondisi pasar tenaga kerja tetap solid, dan inflasi semakin mendekati target jangka panjang 2 persen, meskipun masih sedikit tinggi,” kata Powell dalam konferensi pers usai pengumuman kebijakan.
Sementara itu, bursa Asia bergerak bervariasi. Bank of Japan (BOJ) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5 persen dan mencermati dampak kebijakan tarif AS terhadap ekonomi Jepang. Indeks Nikkei 225 turun 0,05 persen, sementara indeks Topix menguat 0,45 persen. Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,62 persen, tetapi indeks Kosdaq melemah 0,96 persen. Indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,41 persen, sedangkan Hang Seng Hong Kong naik tipis 0,12 persen. Shanghai Composite melemah 0,10 persen dan Taiex Taiwan turun 1,40 persen.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya (BI Rate) di level 5,75 persen, sejalan dengan ekspektasi pasar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan kemarin naik 1,42 persen, namun masih disertai aksi jual asing sebesar Rp 965 miliar. Saham yang paling banyak dilepas asing meliputi BBCA, BBNI, BBRI, BRIS, dan ADRO.
Hari ini, IHSG diperkirakan bergerak sideways dengan kecenderungan koreksi. Level support berada di 6.200-6.220 dan resistance di 6.350-6.380.
Dian Fath Risalah