Rabu 19 Mar 2025 17:59 WIB

BI Catat Pertumbuhan Kredit Perbankan Tetap Double Digit

Pertumbuhan kredit yang tinggi diyakini dapat mendukung pertumbuhan ekonomi.

Rep: Eva Rianti/ Red: Friska Yolandha
Pekerja menyelesaikan pembuatan roti di tempat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Roti Langgeng Sari di kawasan Benhil, Jakarta, Senin (20/1/2025). UMKM roti Langgeng Sari yang sudah ada sejak tahun 1996 tersebut dalam sehari mampu memproduksi sebanyak 1500 hingga 2000 roti, yang memiliki 2 jenis roti yaitu Spesial dan Premium. Untuk harga roti spesial dijual mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 6.000 dengan target pasar kelas menengah ke bawah sedangkan untuk roti premium dijual mulai dari Rp 13.000 hingga Rp 15.000 dengan target pasar kelas menengah ke atas. Pemilik Usaha Yusuf mengatakan roti buatannya tidak mengandung bahan pengawet. Adapun varian rasa yang menjadi favorit pembeli yaitu rasa coklat dan kelapa. Roti langgeng sari dipasarkan melalui warung-warung, pasar, sekolah hingga perkantoran di wilayah Jakarta.
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja menyelesaikan pembuatan roti di tempat Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Roti Langgeng Sari di kawasan Benhil, Jakarta, Senin (20/1/2025). UMKM roti Langgeng Sari yang sudah ada sejak tahun 1996 tersebut dalam sehari mampu memproduksi sebanyak 1500 hingga 2000 roti, yang memiliki 2 jenis roti yaitu Spesial dan Premium. Untuk harga roti spesial dijual mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 6.000 dengan target pasar kelas menengah ke bawah sedangkan untuk roti premium dijual mulai dari Rp 13.000 hingga Rp 15.000 dengan target pasar kelas menengah ke atas. Pemilik Usaha Yusuf mengatakan roti buatannya tidak mengandung bahan pengawet. Adapun varian rasa yang menjadi favorit pembeli yaitu rasa coklat dan kelapa. Roti langgeng sari dipasarkan melalui warung-warung, pasar, sekolah hingga perkantoran di wilayah Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mencatatkan angka pertumbuhan kredit perbankan tetap bergerak double digit. Kredit perbankan yang tetap tinggi diyakini dapat terus mendukung upaya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi. 

“Pertumbuhan kredit mencapai 10,30 persen (yoy) pada Februari 2025, didorong oleh sisi penawaran dan permintaan,” ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) Maret 2025 di Kompleks BI, Jakarta, Rabu (19/3/2025). 

Baca Juga

Perry menjelaskan, dari sisi penawaran, pertumbuhan kredit ditopang oleh realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan yang masih berlanjut. Juga dukungan pendanaan dari pertumbuhan DPK yang terus mencatatkan tren positif sejak 2025, serta ketersediaan likuiditas yang dinilai positif sejalan dengan implementasi penguatan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM). 

“Hingga minggu kedua Maret 2025, Bank Indonesia telah memberikan insentif KLM sebesar Rp 291,8 triliun, masing-masing kepada kelompok bank BUMN sebesar Rp 125,7 triliun, BUSN sebesar Rp 132,8 triliun, BPD sebesar Rp 27,9 triliun, dan KCBA sebesar Rp 5,4 triliun,” ungkapnya.

Secara sektoral, insentif tersebut disalurkan kepada sektor-sektor prioritas yakni pertanian, real estate, perumahan rakyat, konstruksi, perdagangan dan manufaktur, transportasi, pergudangan, pariwisata dan ekonomi kreatif, serta UMKM, ultra mikro, dan hijau. 

“Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit didukung oleh kinerja penjualan korporasi yang masih tumbuh positif. Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi, masing-masing sebesar 14,62 persen (yoy), 7,66 persen (yoy), dan 10,31 persen (yoy). Pembiayaan syariah tumbuh sebesar 9,15 persen (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 2,51 persen (yoy),” jelasnya. 

Perry menuturkan, ke depan, BI akan turut mendorong pertumbuhan kredit melalui berbagai kebijakan makroprudensial yang akomodatif, sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi, termasuk mengoptimalkan kenaikan KLM dari paling besar 4 persen menjadi sampai dengan 5 persen dari DPK yang berlaku mulai 1 April 2025.

“Peningkatan KLM sebesar 1 persen tersebut akan semakin mendorong kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah,” terangnya. Eva Rianti 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement