Senin 17 Mar 2025 16:02 WIB

Pemerintah Buka Posko Nasional Sektor ESDM untuk Idul Fitri 2025

Menurutnya, akan ada peningkatan konsumsi energi di berbagai sektor.

Rep: Frederikus Dominggus Bata/ Red: Ahmad Fikri Noor
Suasana konferensi pers Pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (17/3/2025).
Foto: Frederikus Bata/Republika
Suasana konferensi pers Pembukaan Posko Nasional Sektor ESDM Periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025, di Kantor BPH Migas, Jakarta, Senin (17/3/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah secara resmi membuka Posko Nasional sektor ESDM periode Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 2025. Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung menegaskan pentingnya momentum ini.

Menurutnya, akan ada peningkatan konsumsi energi di berbagai sektor. Baik itu bahan bakar minyak, listrik, liquefied petroleum gas (LPG). Juga perlu adanya antisipasi terhadap potensi bencana. Oleh karena itu pengaturan yang lebih terpadu sangat diperlukan.

Baca Juga

"Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, Posko Nasional Sektor ESDM periode Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah atau Tahun 2025 (Masehi) secara resmi saya nyatakan dibuka," ujar Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Yuliot Tanjung, dalam Konferensi Pers di Kantor BPH Migas, Senin (17/3/2025).

Yuliot mengatakan peran posko nasional sektor ESDM, sangat strategis. Ini dalam rangka memastikan pasokan energi lancar. Terutama ketika menghadapi arus mudik nantinya. Bahkan sudah ada yang mulai kembali ke kampung halamannya. Bakal terjadi mobilitas jutaan penumpang di jalanan. Sehingga perlu diatur lebih baik.

"Terutama dalam mendukung arus mudik dan Lebaran yang menyebabkan mobilitas jutaan masyarakat. Di samping itu, juga mengantisipasi kebencanaan geologi dan titik rawan pergeseran tanah," ujar Yuliot.

Ia menerangkan, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, ketersediaan BBM serta LPG difokuskan ke jalur mudik dan tujuan wisata. Kemudian pasokan listrik di pusat-pusat ekonomi dan pemukiman penduduk.

Menurut Yuliot, koordinasi berbagai stakeholder sangat vital. Ini agar masyarakat mendapatkan kenyamanan. Kemudian, kebutuhan terpenuhi.

"Koordinasi listas sektor termasuk dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kepolisian, serta badan usaha sektor energi untuk memastikan pelayanan terbaik bagi masyarakat," tutur Wamen ESDM.

Ia menegaskan, posko ini bukan hanya sekadar pusat pengendalian. Tetapi pada dasarnya merupakan wujud nyata komitmen pemerintah daalam menjamin ketersediaan energi bagi masyarakat selama periode RAFI. Posko ini bertugas dari 17 Maret-11 April 2025.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement