Rabu 26 Feb 2025 14:54 WIB

Penambahan Zat Avton Tingkatkan Performa Bensin, Pertamina Pastikan Tak Oplos RON BBM

Patra Niaga hanya melakukan peningkatan kualitas, bukan proses perubahan kadar oktan

Pengendara mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/12/2024). Dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2024-2025, Pertamina membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru 2024-2024 untuk menjamin stok BBM dalam kondisi aman dan lancar dengan menyediakan layanan BBM melalui 7.786 SPBU dan 1.820 SPBU siaga.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengendara mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU Pondok Ungu, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (19/12/2024). Dalam menghadapi libur Natal dan Tahun Baru 2024-2025, Pertamina membentuk Satuan Tugas (Satgas) Nataru 2024-2024 untuk menjamin stok BBM dalam kondisi aman dan lancar dengan menyediakan layanan BBM melalui 7.786 SPBU dan 1.820 SPBU siaga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pertamina Patra Niaga menegaskan tak melakukan pengoplosan BBM. PTH (Pelaksana Tugas Harian) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menjelaskan bensin yang diterima oleh Patra Niaga merupakan _base fuel_ sesuai kadar oktan.

"Sederhananya, bensin RON 92 yang kami terima dalam bentuk RON 92. Begitu pula dengan RON 90, kami menerima dalam bentuk RON 90. Tidak ada perubahan nilai oktan dalam proses yang kami lakukan," ujar Mars Ega di Komisi XII DPR RI, Rabu (26/2/2025).

Mars Ega juga menjelaskan skema pengadaan BBM di Patra Niaga bersumber dari dua jalur utama, yakni kilang dalam negeri milik Pertamina dan pengadaan dari luar negeri. Kedua sumber ini mengirimkan BBM dalam bentuk RON 90 maupun RON 92, bukan dalam bentuk RON lain yang kemudian diubah.

Ia menjelaskan bahwa setiap produk BBM memiliki formula khusus yang menjadi keunggulan masing-masing merek. Meskipun bahan bakar yang diterima masih berupa base fuel, ada proses injeksi blending untuk penambahan aditif dan pewarna, bukan untuk mengubah RON.

"Penambahan aditif ini dilakukan untuk meningkatkan value dari produk tersebut agar memberikan benefit dalam hal performa mesin. Namun, nilai RON tetap sama, tidak diubah," kata Mars Ega.

Terkait aditif yang digunakan, Mars Ega mengungkapkan bahwa Patra Niaga menggunakan satu jenis aditif dengan merek Avton, yang diperoleh melalui lelang pengadaan.

"Untuk Pertamax, aditif yang digunakan adalah Avton. Takarannya sekitar 0,33 mg per liter. Penambahan aditif ini tidak mengubah nilai RON, tetapi berfungsi untuk meningkatkan keunggulan BBM tersebut," kata dia.

Ia menambahkan bahwa spesifikasi setiap produk BBM yang dipasarkan di Indonesia diatur oleh Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas). Oleh karena itu, Patra Niaga mengikuti regulasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah dalam seluruh proses produksi dan distribusi.

"Semua produk yang kami pasarkan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Kami juga secara aktif memberikan data dan melakukan pengujian rutin untuk memastikan BBM yang sampai ke masyarakat memiliki kualitas terbaik," tegas Mars Ega.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement