Jumat 14 Feb 2025 16:27 WIB

Kena Efisiensi Anggaran, Kemenhub Janji Tetap Optimalkan Layanan Transportasi Publik

Jumlah anggaran ini mengalami efisiensi anggaran sebesar 43,66 persen.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Petugas mengendarai bus saat peluncuran bus Metro Jabar Trans di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (31/12/2024).
Foto: Edi Yusuf
Petugas mengendarai bus saat peluncuran bus Metro Jabar Trans di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (31/12/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memfokuskan pagu anggaran Kemenhub 2025 untuk mengoptimalkan layanan transportasi publik, khususnya mempertahankan adanya subsidi termasuk penyelenggaraan Kewajiban Pelayanan Publik atau Public Service Obligation (PSO). Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi saat menghadiri rapat kerja Komisi V DPR RI, di Senayan, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

"Dengan anggaran yang ditetapkan saat ini, penyelenggaraan layanan transportasi publik bersubsidi akan kami laksanakan dan menjadi prioritas serta fokus Kemenhub. Selain hal tersebut, biaya pegawai Kemenhub juga tetap menjadi prioritas kami," ujar Dudy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (14/2/2025).

Baca Juga

Menhub menyampaikan dalam beberapa hari terakhir, pihaknya terus melakukan tinjauan dengan menggunakan Risk Based Analysis atas Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang diamanatkan kepada Kementerian Perhubungan. Atas analisis tersebut nantinya seluruh program akan dijalankan menggunakan anggaran yang ada.

"Kemenhub berkomitmen memastikan dan mengoptimalkan ketersediaan layanan transportasi yang terjangkau dan menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Harapannya, kami bisa melaksanakan anggaran 2025 dengan sebaik-baiknya," ucap Dudy.

Dudy menyampaikan berdasarkan Surat Menteri Keuangan Nomor S-75/MK.02/2025 tanggal 13 Februari 2025, pagu efektif terkini Kementerian Perhubungan pada tahun anggaran 2025 menjadi Rp 17,725 triliun. Jumlah total ini akan dipergunakan oleh sembilan unit organisasi eselon I yang berada di bawah naungan Kemenhub.

Anggaran tersebut rencananya akan dialokasikan untuk Sekretariat Jenderal sebesar Rp 464,09 miliar, Inspektorat Jenderal sebesar Rp 85,48 miliar, Ditjen Perhubungan Darat sebesar Rp 3,14 triliun, Ditjen Perhubungan Laut sebesar Rp 7,32 triliun, Ditjen Perhubungan Udara Rp 3,39 triliun, Ditjen Perkeretaapian Rp 1,31 triliun, Badan Kebijakan Transportasi Rp 71,01 miliar, BPSDMP Rp 1,82 triliun, dan BPTJ Rp 108,95 miliar.

"Jumlah anggaran ini mengalami efisiensi anggaran sebesar 43,66 persen atau Rp 13,72 triliun jika dibandingkan dengan pagu awal Kemenhub yang berjumlah Rp 31,45 triliun, berdasarkan Surat Menteri Keuangan pada 23 September 2024," kata Dudy. 

photo
Lembaga Penegak Hukum Terkena Efisiensi Anggaran - (Infografis Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement