Ahad 22 Dec 2024 12:55 WIB

IHSG Anjlok 4,65 Persen dalam Sepekan, Kinerja Saham Lesu

Rata-rata volume transaksi harian bursa sepekan mengalami penurunan 17,71 persen.

Rep: Eva Rianti/ Red: Satria K Yudha
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024).
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan beraktivitas di dekat layar elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (19/4/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan perkembangan data perdagangan terbaru pada periode 16—20 Desember 2024. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) serta nilai kapitalisasi pasar tercatat mengalami penurunan dalam sepekan terakhir. 

BEI mencatat secara umum kinerja saham pada pekan 16—20 Desember 2024 melesu. Tercatat rata-rata frekuensi transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 12,71 persen menjadi 1,08 juta kali transaksi dari 1,24 juta transaksi pada pekan lalu. 

Selama sepekan, tercatat rata-rata nilai transaksi harian bursa mengalami penurunan sebesar 39,36 persen menjadi Rp 12,25 triliun dari Rp 20,19 triliun pada pekan sebelumnya.

Rata-rata volume transaksi harian bursa sepekan mengalami penurunan sebesar 17,71 persen menjadi 19,19 miliar lembar saham dari 23,32 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya. 

“IHSG pekan ini mengalami perubahan sebesar 4,65 persen menjadi berada pada level 6.983,865 dari 7.324,789 pada pekan lalu,” kata BEI dalam keterangan resmi dikutip pada Ahad (22/12/2024). 

Seiring dengan penurunan pergerakan IHSG, BEI juga mencatat kapitalisasi pasar bursa turut mengalami penurunan. “Pada periode 16—20 Desember 2024, kapitalisasi pasar bursa mengalami perubahan sebesar 3,28 persen menjadi Rp 12.191 triliun dari Rp 12.604 triliun pada sepekan sebelumnya,” terangnya. 

Adapun investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp 417,99 miliar. “Investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 15,84 triliun sepanjang tahun 2024,” lanjutnya. 

Diketahui, dalam pekan 16—20 Desember 2024 terdapat pencatatan perdana obligasi dan saham di BEI. Obligasi berkelanjutan I petrosea tahap I tahun 2024 dan sukuk ijarah berkelanjutan I Petrosea tahap I tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Petrosea Tbk mulai dicatatkan di BEI pada Senin (16/12). Hasil pemeringkatan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) untuk obligasi dan sukuk ini masing–masing adalah idA+ (Single A Plus) dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah). Wali amanat dari emisi ini adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 

Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 140 emisi dari 68 emiten senilai Rp 139,16 triliun. Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 600 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp 483,16 triliun dan 86,0163 juta dolar AS, yang diterbitkan oleh 133 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 190 seri dengan nilai nominal Rp 6.114,41 triliun dan 502,1 juta dolar AS. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi EBA dengan nilai Rp 2,7 triliun. 

Pada Kamis (19/12), PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) mulai mencatatkan saham perdananya di papan utama BEI. MDIY merupakan perusahaan ke-41 yang tercatat di BEI pada tahun 2024. MDIY bergerak pada sektor barang konsumen non-primer dengan subindustri ritel barang rumah tangga. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement