REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono optimistis produksi padi pada 2025 mengalami peningkatan signifikan. Hal ini disampaikan dalam rapat koordinasi terbatas bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan di Kantor Pusat Bulog, Jakarta, pada akhir pekan lalu.
Menurut Sudaryono peningkatan produksi tersebut didorong oleh upaya pemerintah dalam memastikan ketersediaan pupuk, benih, dan irigasi. Optimalisasi pemanfaatan sawah tadah hujan juga telah dilakukan untuk mendukung peningkatan hasil pertanian.
"Optimalisasi sawah tadah hujan sudah dilakukan sehingga saya yakin dan pasti tahun depan produksi kita naik. Tetapi kan fungsi penyerapan harus digerakkan, karena itu saya berharap Bulog nantinya melakukan penyerapan secara maksimal,” kata Wamentan dalam keterangannya di Jakarta, dikutip Senin (2/12/2024).
Sudaryono juga menyatakan potensi kenaikan produksi sangat besar, dengan sinergi antara berbagai pihak terkait dalam mendukung swasembada pangan. Mulai dari BUMN Pangan hingga PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC). Ia mengharapkan lebih dari 10 persen dari total produksi dapat diserap oleh Bulog.
"Jadi sekali lagi Kementan berharap satu komando terkait produksi ini, pupuk ada di PT Pupuk Indonesia (PIHC), benih di Sang Hyang Seri, kemudian juga dibantu ID food,” ujarnya.
Peningkatan produksi menjadi variabel penting dalam mewujudkan swasembada pangan. Itu diperlukan kerja sama dalam menjaga ketersediaan komponen dasar produksi, seperti bibit, pupuk, air, dan off-takers atau badan yang menyerap hasil panen.