Kamis 14 Nov 2024 07:18 WIB

Dalam 10 Bulan, Penyaluran KUR Tembus Rp 246,58 Triliun

Sejak Januari hingga 31 Oktober 2024, penyaluran KUR tumbuh 23,4 persen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Indonesia mencapai Rp 246,58 triliun pada Oktober 2024, setelah 10 bulan berjalan. (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Indonesia mencapai Rp 246,58 triliun pada Oktober 2024, setelah 10 bulan berjalan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Indonesia mencapai Rp 246,58 triliun pada Oktober 2024, setelah 10 bulan berjalan. Angka ini tumbuh 23,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menunjukkan dukungan yang semakin kuat untuk sektor UMKM

"Sejak Januari hingga 31 Oktober 2024, penyaluran KUR mencapai Rp 246,58 triliun, tumbuh 23,4 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu," ujar Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan dalam Meet The Press Menuju Satu Dekade KUR Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional melalui Pembiayaan Usaha Produktif di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (13/11/2024).

Baca Juga

Selain angka penyaluran, Ferry juga menyoroti peningkatan jumlah debitur baru. Hingga Oktober 2024, tercatat 4,2 juta debitur yang mengakses KUR. Salah satu pencapaian penting adalah melampaui target jumlah debitur baru, yang tercatat sebanyak 1,9 juta orang, atau 113 persen dari target yang semula sebesar 1,7 juta debitur.

"Jumlah debitur baru di 2024 ini sudah melebihi target yang kami tetapkan. Dari yang awalnya kami targetkan 1,7 juta, kini telah tercatat 1,9 juta debitur baru. Total debitur KUR hingga Oktober 2024 mencapai 4,2 juta," rinci Ferry.

Program KUR yang dimulai pada 2015 telah memberikan kontribusi besar bagi UMKM di Indonesia. Hingga 2024, total penyaluran KUR mencapai Rp 490 triliun, yang tidak hanya mendukung UMKM tetapi juga berperan penting dalam perekonomian nasional..

"Penyaluran KUR ini bukan sekadar angka besar, tetapi dampaknya sangat luas. Program ini memberikan kontribusi yang signifikan baik bagi debitur maupun perekonomian Indonesia secara keseluruhan," kata Ferry.

Pemerintah kini fokus mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi pada kuartal IV 2024. Berdasarkan data BPS, pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III tercatat 4,95 persen, sehingga dibutuhkan pertumbuhan 5,2 persen di kuartal IV untuk mencapai target tahunan 5,1 persen.

"Jika kita lihat hasil BPS, pertumbuhan ekonomi kuartal III adalah 4,95 persen. Untuk mencapai target 5,1 persen, kami memerlukan laju pertumbuhan 5,2 persen di kuartal IV," jelas Ferry.

Selain meningkatkan jumlah debitur, pemerintah juga mendorong graduasi atau transisi bagi debitur yang telah berkembang untuk beralih dari KUR ke pembiayaan komersial. Hingga Mei 2024, sekitar 49 persen debitur KUR telah berhasil melakukan graduasi, yang menandakan mereka siap untuk mengakses pembiayaan lebih tinggi.

"Program graduasi ini menjadi bagian penting dalam upaya meningkatkan kualitas debitur. Kami ingin debitur yang sudah berkembang dapat beralih ke pembiayaan komersial. Hingga Mei 2024, hampir setengah dari debitur KUR telah berhasil bertransisi ke pembiayaan yang lebih tinggi," terang Ferry.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement