Rabu 25 Sep 2024 18:43 WIB

IHSG Sempat Anjlok Dalam, Berakhir Ditutup Turun 0,48 Persen

IHSG ditutup melemah 37,59 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.740,89.

Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Prayogi
Pekerja berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (25/9/2024) sore ditutup melemah dipimpin oleh saham- saham sektor keuangan. IHSG ditutup melemah 37,59 poin atau 0,48 persen ke posisi 7.740,89. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,26 poin atau 0,84 persen ke posisi 977,15. Hari ini IHSG bahkan sempat turun cukup dalam yakni hingga ke level 7.633,45 atau lebih dari 1 persen.

“Bursa regional Asia bergerak mixed (variatif) yang tampaknya ditopang paket stimulus ekonomi dari bank sentral China (PBoC). PBoC meluncurkan paket stimulus moneter yang komprehensif untuk menghidupkan kembali ekonomi dan memulihkan kepercayaan pasar," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu (25/9/2024).

Baca Juga

Hal tersebut sebagai upaya untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi China sekitar 5 persen pada tahun ini, alhasil bank sentral China (PBoC) meluncurkan langkah-Langkah baru untuk mendukung pertumbuhan ekonominya. Langkah-langkah tersebut termasuk pemotongan rasio persyaratan cadangan sebesar 50 bps dan menurunkan suku bunga fasilitas pinjaman jangka menengah sebesar 30 basis poin menjadi 2 persen.

PBoC juga berencana untuk menurunkan biaya pinjaman hingga 5,3 triliun dolar AS dalam hipotek dan melonggarkan aturan untuk pembelian rumah kedua, yang bertujuan untuk menopang ekonomi yang sedang sakit terus meningkatkan sentimen.

Dari Jepang, dimana pasar juga fokus atas pernyataan dari Gubernur Bank of Japan (BoJ) Kazuo Ueda yang mengungkapkan punya waktu untuk menilai perkembangan pasar dan ekonomi sebelum menyesuaikan kebijakan moneter dan BOJ tidak terburu-buru untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut.

Risiko eksternal seperti meningkatnya volatilitas di pasar keuangan dan ketidakpastian apakah ekonomi AS dapat mencapai soft landing. Sementara dari dalam negeri, indeks IHSG mengalami koreksi.

Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG bergerak ke zona merah hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, empat sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku sebesar 1,92 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor kesehatan yang masing- masing naik sebesar 1,46 persen dan 0,29 persen.

Sedangkan, tujuh sektor terkoreksi yaitu sektor keuangan turun paling dalam minus 1,37 persen, diikuti oleh sektor transportasi dan logistik dan sektor energi yang masing- masing turun sebesar 1,12 persen dan 0,51 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu TMPO, BCIC, LABA, MPOW dan MSKY. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni PYFA, MANG, SGER, BTPS dan BBTN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.486.723 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,12 miliar lembar saham senilai Rp 19,61 triliun. Sebanyak 228 saham naik 370 saham menurun, dan 200 tidak bergerak nilainya.

Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 70,30 poin atau 0,19 persen ke 37.870,30, indeks Hang Seng menguat 128,53 poin atau 0,68 persen ke posisi 19.129,09, indeks Shanghai menguat 33,18 poin atau 1,16 persen ke 2.896,31, dan indeks Strait Times melemah 39,46 poin atau 1,09 persen ke 3.583,27.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement