Selasa 13 Aug 2024 07:15 WIB

47 Tahun Pasar Modal Indonesia, Jumlah Investor Capai 5 Persen Populasi

Per 9 Agustus 2024, total penghimpunan dana mencapai Rp 130,90 triliun.

Rep: Eva Rianti/ Red: Lida Puspaningtyas
Seremoni pembukaan perdagangan dalam rangka HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia di Kantor BEI, Jakarta, Senin (12/8/2024).
Foto:

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inarno Djajadi mengungkapkan bahwa terjadi pergeseran jumlah investor saham di Pulau Jawa ke Pulau Sumatera. Meski secara umum, Jawa masih menjadi kawasan paling dominan jumlah investornya.

“Data sebaran investor domestik masih didominasi Jawa yaitu 67,47 persen, dengan total aset Rp4.918,90 triliun,” kata Inarno dalam konferensi pers HUT ke-47 Pasar Modal Indonesia, Senin (12/8/2024).

Posisi kedua sebaran investor domestik yakni Sumatera, persentasenya sebanyak 16,64 persen dengan total aset Rp101,09 triliun. Disusul Sulawesi 5,5 persen dengan total aset sebesar Rp16,85 triliun dan Kalimantan 5,31 persen dengan jumlah aset Rp125,72 triliun.

Kemudian sebaran investor di Bali-Nusa Tenggara sebesar 3, 77 persen dengan total aset Rp21,81 triliun. Serta terakhir yakni Maluku dan Papua sebesar 1,31 persen dengan jumlah aset mencapai Rp6,09 triliun.

“Kalau dari sisi presentif, terlihat bahwa Jawa menurun, tahun-tahun sebelumnya lebih dari 70 persen, sekarang di bawah 70 persen. Secara persentase sudah mulai ke Sumatera dan daerah lain,” terangnya.

Diketahui, menurut catatan, jumlah investor saham per Agustus 2024 mencapai hingga 13,45 juta. Adapun berdasarkan demografi investor individu, investor yang mendominasi adalah usia 40 tahun ke bawah dengan kontribusi hampir 80 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement