REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni melakukan tindakan tegas terhadap oknum pegawai yang melakukan jual-beli fasilitas kasur di kapal kepada penumpang. Direktur Utama Pelni Tri Andayani mengatakan tindakan tegas merupakan komitmen Pelni agar menimbulkan efek jera bagi para pegawai yang lain.
"Banyaknya oknum yang jual-beli kasur. Kami sikapi dengan sanksi tegas, manajemen pada 2022-2023 sudah memberikan sanksi PHK kepada internal kami puluhan orang. Aturan itu harus ditegakkan di dalam perusahaan," ujar Anda dalam gelar wicara bertajuk "Peluang dan Tantangan Pelni: Menjawab antara Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan di era Media Sosial di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (1/8/2024).
Anda menyampaikan aspek kenyamanan merupakan salah satu prioritas dalam transformasi. Tak hanya tempat tidur, lanjut Anda, Pelni dalam beberapa tahun terakhir juga gencar melakukan perbaikan sejumlah fasilitas seperti makanan, toilet, dapur, hingga pendingin udara.
"Kapal-kapal kami usianya di atas usia teknis. Banyak keluhan penumpang terkait dengan toilet yang kurang bersih dan sebagainya. Toilet dengan usia kapal 38 tahun, bayangkan kalau rumah kita 38 tahun, toiletnya kalau mau dibersihkan tentu tidak akan seperti semula, jadi memang mesti dilakukan renovasi total," ucap Anda.
Anda menyampaikan satu kapal memiliki sekitar 24 toilet hingga 36 toilet dengan tiga bilik sampai enam bilik dalam setiap toilet. Anda menyebut Pelni memerlukan waktu menyelesaikan renovasi terhadap 6.000 bilik toilet.
"Karena jumlah yang cukup banyak itulah manajemen merencanakan program itu dalam program tahun jamak, perbaikan toilet dan dapur dari 2024 sampai 2026," kata Anda.